Pengukuhan itu dipimpin langsung Bupati Blora Arief Rohman yang didampingi Wakil Bupati Sri Setyorini bersama sejumlah kepala OPD terkait di Lantai 2 Gedung Bapperida.
Komisi Irigas Blora dipimpin langsung Kepala Bapperida Blora A Mahbub Djunaedi. Ada pun Ketua Harian Komisi Irigasi Blora diemban Nidzamudin Al Hudda.
Dalam sambutannya, Arief Rohman mengatakan pembentukan Komisi Irigasi Blora sebagai langkah mendukung ketahanan pangan yang selaras dengan program pemerintah pusat dan provinsi.
Arief mengungkapkan, dalam Musrenbang RKPD Provinsi Jateng, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyatakan ketahanan pangan dan infrastruktur pendukungnya menjadi fokus pembangunan 2026.
”Oleh karena itu adanya pembentukan komisi irigasi ini sangat relevan dengan program ketahanan pangan,” ujarnya.
Di kesempatan itu, ia beharap Komisi Irigasi Blora dapat memaksimalkan perannya guna mengoptimalkan fungsi irigasi di Blora.
Di samping melakukan perawatan, mereka juga diharap dapat memetakan daerah mana yang berpotensi untuk dibangun irigasi baru agar bisa diajukan ke provinsi maupun pusat.
Murianews, Blora – Komisi Irigasi Blora periode 2025-2027 resmi dibentuk dan dikukuhkan, Selasa (27/5/2025). Mereka akan bertugas untuk mendukung ketahanan pangan Blora, Jawa Tengah.
Pengukuhan itu dipimpin langsung Bupati Blora Arief Rohman yang didampingi Wakil Bupati Sri Setyorini bersama sejumlah kepala OPD terkait di Lantai 2 Gedung Bapperida.
Komisi Irigas Blora dipimpin langsung Kepala Bapperida Blora A Mahbub Djunaedi. Ada pun Ketua Harian Komisi Irigasi Blora diemban Nidzamudin Al Hudda.
Dalam sambutannya, Arief Rohman mengatakan pembentukan Komisi Irigasi Blora sebagai langkah mendukung ketahanan pangan yang selaras dengan program pemerintah pusat dan provinsi.
Arief mengungkapkan, dalam Musrenbang RKPD Provinsi Jateng, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyatakan ketahanan pangan dan infrastruktur pendukungnya menjadi fokus pembangunan 2026.
”Oleh karena itu adanya pembentukan komisi irigasi ini sangat relevan dengan program ketahanan pangan,” ujarnya.
Di kesempatan itu, ia beharap Komisi Irigasi Blora dapat memaksimalkan perannya guna mengoptimalkan fungsi irigasi di Blora.
Di samping melakukan perawatan, mereka juga diharap dapat memetakan daerah mana yang berpotensi untuk dibangun irigasi baru agar bisa diajukan ke provinsi maupun pusat.
Bersinergi...
Berdasarkan data yang dimilikinya, Blora memiliki 183 daerah irigasi. Salah satunya Daerah Irigasi Gabus di Blora Kota yang bisa mengaliri air untuk 345 hektare sawah.
”Jika ada wilayah yang potensi dibangunkan irigasi baru juga tolong dipetakan agar nanti bisa dicek dan diusulkan ke provinsi maupun pusat, mumpung saat ini fokus pada ketahanan pangan,” lanjutnya.
Arief juga berharap Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) bisa bersinergi dengan Komisi Irigasi Blora dan Dinas Teknis.
Selain irigasi, Arief juga menyinggung air bersih. Menurutnya, potensi untuk Kecamatan Todanan, Japah dan Ngawen bisa dimaksimalkan.
”Diupayakan bersama agar Bendungan Randugunting bisa dimanfaatkan untuk air bersih. Untung musim hujannya ini agak panjang, namun demikian antisipasi harus tetap dilakukan,” lanjut Bupati.
Editor: Zulkifli Fahmi