Mereka diterima Bupati Blora Arief Rohman di Pendapat Rumah Dinas Bupati Blora, Senin (23/6/2025). Para mahasiswa itu nantinya disebar di 24 desa pada 7 kecamatan.
”Kami menyambut baik kehadiran adik-adik mahasiswa untuk turut berkontribusi membangun desa dan masyarakat melalui inovasi serta pendampingan yang nyata,” ungkap Bupati Arief.
Di kesempatan itu, Arief mendorng agar para mahasiswa tak hanya mempraktikkan teori yang didapatkan dari kampus. Namun, mereka juga diharapkan dapat memetakan potensi dan permasalahan desa, serta menghadirkan Solusi konkret.
”Adik-adik yang telah belajar teori di kota, sekarang turun ke bumi. Saya harap bisa memetakan permasalahan yang ada. Saya juga minta ada inovasi atau output. Nanti bisa ditampilkan saat di Car Free Day agar masyarakat tahu hasil karya nyata dari KKN ini,” imbuh Bupati.
Para mahasiswa diajak untuk menggali potensi desa tempat KKN serta memberikan rekomendasinya guna ditindaklanjuti Pemkab Blora.
”Silakan dipetakan, nanti rekomendasinya seperti apa disampaikan ke kita. Jadi ada manfaat konkret untuk desa tempat KKN,” tambahnya.
Murianews, Blora – Sebanyak 227 mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Mereka diterima Bupati Blora Arief Rohman di Pendapat Rumah Dinas Bupati Blora, Senin (23/6/2025). Para mahasiswa itu nantinya disebar di 24 desa pada 7 kecamatan.
”Kami menyambut baik kehadiran adik-adik mahasiswa untuk turut berkontribusi membangun desa dan masyarakat melalui inovasi serta pendampingan yang nyata,” ungkap Bupati Arief.
Di kesempatan itu, Arief mendorng agar para mahasiswa tak hanya mempraktikkan teori yang didapatkan dari kampus. Namun, mereka juga diharapkan dapat memetakan potensi dan permasalahan desa, serta menghadirkan Solusi konkret.
”Adik-adik yang telah belajar teori di kota, sekarang turun ke bumi. Saya harap bisa memetakan permasalahan yang ada. Saya juga minta ada inovasi atau output. Nanti bisa ditampilkan saat di Car Free Day agar masyarakat tahu hasil karya nyata dari KKN ini,” imbuh Bupati.
Para mahasiswa diajak untuk menggali potensi desa tempat KKN serta memberikan rekomendasinya guna ditindaklanjuti Pemkab Blora.
”Silakan dipetakan, nanti rekomendasinya seperti apa disampaikan ke kita. Jadi ada manfaat konkret untuk desa tempat KKN,” tambahnya.
Peluang Kolaborasi...
Arief juga membuka peluang kolaborasi antara Pemkab Blora dengan perguruan tinggi guna mendukung pembangunan daerah, terutama di bidang ketahanan pangan dan teknologi tepat guna.
”Semoga nanti tidak hanya KKN tapi ada kerja sama lain. Seperti IPB karena Blora adalah penghasil sapi, padi, dan jagung, kita bisa kerja sama dalam program ketahanan pangan. Juga dengan UGM yang di Blora memiliki lahan seluas sekitar 11.000 hektar, dan tentu saja STTR yang merupakan perguruan tinggi kebanggaan di Cepu. Semoga kolaborasi ini membawa manfaat bagi kita semua,” tutup Bupati.
Sementara itu, Anggota Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D)Kabupaten Blora, Urip Daryanto, menekankan agar mahasiswa juga ikut mendorong program prioritas daerah.
Beberapa di antaranya yaitu pengembangan Kabupaten Organik, terutama dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan baku pupuk organik.
”Di luar tugas utama KKN, saya harap mahasiswa juga bisa mencari solusi agar petani dapat diarahkan menggunakan pupuk organik. Apalagi Blora merupakan penghasil sapi nomor satu di Jawa Tengah,” tegasnya.