Jumat, 21 November 2025

Murianews, Blora – Memasuki Bulan Muharram atau Bulan Suro dalam kalender Jawa menjadi keberkahan tersendiri bagi para pekerja penjamas pusaka di Blora, Jawa Tengah.

Di tengah kepercayaan bulan Suro menjadi bulan yang penuh berkah bagi masyarakat, para penjamas pusaka kebanjiran pesanan jasa jamasan pusaka.

Salah satunya adalah Mulyono. Penjamas pusaka yang membuka jasa jamasan pusaka di di eks stasiun Blora ini menjelaskan dalam sehari pihaknya bisa menjamas 30 sampai 40 barang pusaka. Kebanyakan adalah keris dan tombak.

Prosesi jamasan pusaka diawali dengan menuangkan air kelapa ke wadah berbentuk cekung berbahan dasar kayu.

Air itu nanti akan digunakan untuk merendam benda pusaka yang akan dimandikan. Setelah itu, air kedua yang dicampur jeruk nipis dia tuangkan ke wadah lainnya. Kedua wadah itu dia tempatkan berjejer.

Dalam proses penjamasan, benda pusaka digosok dengan buah jeruk nipis untuk mengikis karat yang ada. Setelah digosok dengan jeruk nipis, pusaka kemudian dimasukkan ke dalam larutan arsenik warangan.

Dikeringkan...   

Setelah beberapa saat, pusaka dikeringkan dengan bekatul. ”Setelah itu, pusaka dibersihkan, disapu dengan kuas khusus dan terakhir dioleskan minyak cendana,” tuturnya.

Sejak pertama kali membuka jasa praktik menjamas atau jamasan pusaka pada 2002 silam, Mbah Mulyono mengaku sudah menjaman ribuan benda pusaka. Jasa menjamas benda pusaka ini hanya dia buka saat tiba di bulan Suro.

”Untuk sekali penjamasan, biasanya kena tarif Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per benda pusaka," ucapnya.

Tingginya animo warga telah membuat Mulyono kewalahan melayani permintaan yang terus berdatangan.

Editor: Anggara Jiwandhana

Komentar

Terpopuler