Desa Miskin Ekstrem Jadi Perhatian di Musrenbang Grobogan
Saiful Anwar
Senin, 20 Maret 2023 17:40:26
Selain kemiskinan, hal lain yang juga menjadi sorotan yakni stunting, anak tidak sekolah, hingga pembangunan infrastruktur.
’’Solusi permasalahan daerah antara lain bapak asuh anak stunting, pendampingan miskin ekstrem, penanganan anak tidak sekolah, dan peningkatan sarana prasarana infrastruktur wilayah,’’ ujar Bupati Grobogan Sri Sumarni dalam Musrenbang yang digelar Bappeda tersebut.
Menurut Bupati, permasalahan daerah tidak mungkin diselesaikan sendiri. Sebab, banyak keterbatasan, khususnya terkait anggaran. Karena itu, lanjut Bupati, pembangunan perlu didukung dunia usaha, lembaga, bahkan perorangan.
Baca: Tak Kunjung Diangkat Jadi PPPK, Puluhan Guru Swasta Geruduk Disdik Grobogan’’Perlu didukung semua pihak, baik dunia usaha, lembaga atau organisasi, bahkan mungkin perorangan. Perusahaan, melalui TSP (Tanggungjawab Sosial Perusahaan, red) atau CSR (
corporate social responsibility, red) atau juga perorangan, tolong agar dikoordinasikan dengan Bappeda untuk dapat disalurkan,’’ paparnya.
Dalam Musrenbang tersebut, selain dihadiri oleh Forkompimda, turut hadir pula Perencana Ahli Madya Bappeda Jawa Tengah, Arif Budiyanto mewakili Kepala Bappeda Jawa Tengah.Arif menyampaikan beberapa isu strategis yang menjadi fokus Pemprov Jateng. Keempatnya yakni perekonomian tangguh yang berdaya saing dan berkelanjutan.Kemudian sumber daya manusia yang berdaya saing, berkarakter dan adaptif; ketahanan sumber daya alam dan lingkungan hidup; serta tata kelola pemerintahan yang dinamis.’’Kami ada empat isu strategis. Pertama, bagaimana bisa meningkatkan perekonomian tangguh. Kalau dilihat, provinsi memang sudah lima persen lebih (pertumbuhan ekonominya, red). Tapi kalau dilihat 35 kabupaten dan kota ada yang masih belum tinggi,’’ paparnya. Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Desa miskin ekstrem menjadi salah satu perhatian dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Pendapa Grobogan, Senin (20/3/2023).
Selain kemiskinan, hal lain yang juga menjadi sorotan yakni stunting, anak tidak sekolah, hingga pembangunan infrastruktur.
’’Solusi permasalahan daerah antara lain bapak asuh anak stunting, pendampingan miskin ekstrem, penanganan anak tidak sekolah, dan peningkatan sarana prasarana infrastruktur wilayah,’’ ujar Bupati Grobogan Sri Sumarni dalam Musrenbang yang digelar Bappeda tersebut.
Menurut Bupati, permasalahan daerah tidak mungkin diselesaikan sendiri. Sebab, banyak keterbatasan, khususnya terkait anggaran. Karena itu, lanjut Bupati, pembangunan perlu didukung dunia usaha, lembaga, bahkan perorangan.
Baca: Tak Kunjung Diangkat Jadi PPPK, Puluhan Guru Swasta Geruduk Disdik Grobogan
’’Perlu didukung semua pihak, baik dunia usaha, lembaga atau organisasi, bahkan mungkin perorangan. Perusahaan, melalui TSP (Tanggungjawab Sosial Perusahaan, red) atau CSR (
corporate social responsibility, red) atau juga perorangan, tolong agar dikoordinasikan dengan Bappeda untuk dapat disalurkan,’’ paparnya.
Dalam Musrenbang tersebut, selain dihadiri oleh Forkompimda, turut hadir pula Perencana Ahli Madya Bappeda Jawa Tengah, Arif Budiyanto mewakili Kepala Bappeda Jawa Tengah.
Arif menyampaikan beberapa isu strategis yang menjadi fokus Pemprov Jateng. Keempatnya yakni perekonomian tangguh yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Kemudian sumber daya manusia yang berdaya saing, berkarakter dan adaptif; ketahanan sumber daya alam dan lingkungan hidup; serta tata kelola pemerintahan yang dinamis.
’’Kami ada empat isu strategis. Pertama, bagaimana bisa meningkatkan perekonomian tangguh. Kalau dilihat, provinsi memang sudah lima persen lebih (pertumbuhan ekonominya, red). Tapi kalau dilihat 35 kabupaten dan kota ada yang masih belum tinggi,’’ paparnya.
Editor: Zulkifli Fahmi