Murianews, Grobogan – Seorang siswa SMP di Kecamatan Gubug, diduga jadi korban pengeroyokan di kawasan hutan Kaliceret, Kecamatan Tanggungharjo, pekan lalu. Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka memar hingga tidak masuk sekolah beberapa hari.
Ayah korban mengatakan, pengeroyokan bermula ketika seorang siswa SMP swasta mendatangi korban. Siswa itu menantang korban untuk berkelahi, namun korban menolak.
Ayah korban menduga, orang yang menantang anaknya itu merupakan ketua geng remaja. Dalam peristiwa pengeroyokan itu, ada juga kakak kelas korban. Bahkan, ada juga siswa SMK yang terlibat pengeroyokan itu.
’’Anak saya kemudian digiring dari sekolahnya ke hutan di Kaliceret, Kecamatan Tanggungharjo. Anak saya mengendarai motor, tapi di belakangnya dibonceng oleh anggota kelompok anak-anak itu. Puluhan anggotanya,’’ terangnya, Senin (31/7/2023).
Di hutan Kaliceret, korban dianiaya dengan dipukul hingga diinjak. Akibat pengeroyokan itu sang anak mengalami luka memar di bagian kepala dan bagian tubuh lainnya. Sang bocah pun juga sempat tidak masuk beberapa hari.
’’Kejadiannya kan hari Rabu (26/7/2023), sekitar 13.30 WIB. Hari Kamis, Jumat, Sabtu tidak berangkat, tidak ikut kemah Sabtu-Minggu,’’ ujarnya.
Saat ini, Korban sudah kembali bersekolah. Namun, ayah korban tak terima dengan peristiwa pengeroyokan yang menimpa anaknya itu. Kasus itu dilaporkan ke Polsek Tanggungharjo.
Murianews.com, telah menemui Guru BK tempat sekolah korban. Namun, sang guru enggan memberikan keterangan sebelum mendapatkan perintah dari kepala sekolah. Sementara, sang kepala sekolah tidak ada di tempat karena suatu alasan.
Editor: Zulkifli Fahmi



