Murianews, Grobogan – Kekeringan di Grobogan, Jawa Tengah meluas. Indikasinya, jumlah desa yang meminta bantuan air bersih pada BPBD Grobogan bertambah.
Hingga Kamis (31/8/2023), total sudah ada 77 desa dari 17 kecamatan yang meminta air bersih. Sebelumnya, BPBD Sudah mengucurkan air bersih pada 70 desa dari 16 kecamatan.
Total, BPBD Grobogan sudah menyalurkan 60 ribu liter air bersih pada masyarakat terdampak kekeringan di beberapa desa.
Data yang sama menyatakan, total air bersih yang disalurkan kepada warga sebanyak 1,5 juta liter. Total, sudah lebih dari 300 tangki air disalurkan kepada masyarakat yang mengalami kekeringan.
Dari data tersebut terlihat, nyaris sepertiga wilayah Kabupaten Grobogan mengalami kekeringan. Sebab, di Grobogan terdapat 273 desa dan 7 kelurahan. Data itu pun belum termasuk desa yang tidak mengajukan bantuan air bersih kepada BPBD.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih memastikan, meski kekeringan semakin meluas, namun stok air bersiih disebutnya masih aman.
Meski begitu, dia tak menjawab saat ditanya apakah kekeringan kini lebih parah dibanding 2019 lalu. ’’Diperkirakan masih aman (airnya). Prediksinya begitu. Tunggu besok saja,’’ katanya, Jumat (1/9/2023).
Endang mengatakan, terbatasnya mobil tangki untuk penyaluran air bersih menjadi kendala untuk mengatasi kekeringan di Grobogan. Pihaknya pun mengajukan bantuan tangki air lagi ke Balai Prasarana Permukiman Wilayah Semarang.
’’Ini tadi kami sudah koordinasi dengan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Semarang. Ini nanti minta bantuan satu tangki lagi,’’ imbuhnya.
Editor: Zulkifli Fahmi



