Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Sebanyak 162.520 jiwa di Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) tercatat masih hidup di bawah garis kemiskinan. Jika dipersentase, masih ada 11,72 persen warga miskin di Grobogan pada 2023 ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Grobogan yang dirilis 20 Desember 2023 tersebut, angka kemiskinan Grobogan itu turun sedikit dibanding 2022 lalu.

”Pada 2022, jumlah penduduk miskin ada 11,8 persen atau sebanyak 163.200 jiwa. Tahun ini kemiskinan turun menjadi 11,72 persen,” tulis laporan setebal 51 halaman tersebut, Rabu (20/12/2023).

Meski mengalami penurunan, namun angka tersebut masih lebih tinggi daripada Jawa Tengah. Sebab, angka kemiskinan penduduk Jawa Tengah pada 2023 ada di angka 10,77 persen.

Dalam laporan yang diberi judul ”Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Grobogan 2023” itu, ada banyak hal yang dipaparkan. Selain kemiskinan, ada pula pendidikan, ketenagakerjaan, perumahan, serta pola konsumsi.

Di bidang pendidikan, jumlah penduduk yang lulus SMA pada 2023 mengalami penurunan tipis dibanding tahun sebelumnya. Dari 50,26 persen pada 2022 menjadi 50,24 pada 2023.

Sementara, untuk jenjang pendidikan lain yakni SD sederajat, SMP Sederajat, dan perguruan tinggi mengalami kenaikan.

Pada bab kesehatan, dipaparkan bahwa penduduk yang dalam kondisi sakit sebanyak 15,73 persen pada 2022. Sayangnya, dalam laporan itu tidak dipaparkan data pembanding baik dengan tahun sebelumnya maupun tahun 2023 saat ini.

Kemudian tingkat pengangguran warga Grobogan, disebutkan tingkat pengangguran terbuka pada 2023 sebesar 4,02 persen, lebih rendah dibanding pengangguran Jateng sebesar 5,13 persen. Pengangguran di Grobogan turun dari tahun sebelumnya sebesar 4,4 persen.

Secara umum, paling banyak pekerjaan yang ditekuni yakni sektor pertanian. Kemudian diikuti sektor jasa, industri pengolahan, pengadaan listrik dan gas, serta lainnya.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler