Korban DBD di Grobogan Bertambah, Lima Orang Meninggal
Saiful Anwar
Sabtu, 9 Maret 2024 18:16:00
Murianews, Grobogan – Korban DBD di Grobogan bertambah. Hingga kini sudah lima orang dilaporkan meninggal karena serangan DBD (Deman Berdarah Dengue), setelah sebelumnya ada dua orang yang meninggal.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Grobogan, Djatmiko mengatakan, dua orang meninggal pada kurun waktu Januari 2024. Sedangkan di bulan Februari sudah tiga orang yang meninggal.
Sampai saat ini, secara keseluruhan total terdapat 223 kasus DBD di Grobogan sejak awal tahun ini. Sedangkan korbanya total sudah 5 orang meninggal.
”Update kasus DBD hingga Februari 2024, total ada 223 kasus. Januari ada 144 kasus dan meninggal 2 orang. Februari ada 79 kasus dan meninggal 3 orang,” katanya kepada Murianews, Sabtu (9/3/2024).
Djatmiko menyatakan sudah ada banyak hal yang dilakukannya terkait penanganan DBD. Antara lain penggalakan Jumat bersih, pemberian larvasida untuk pemberantasan jentik nyamuk, hingga pengenalan gejala DBD lebih dini untuk menghindari keterlambatan penanganan.
”Besok juga ada rapat koordinasi tingkat Jateng membahas peningkatan kasus DBD,” imbuhnya.
Sementara itu, sejumlah rumah sakit di Grobogan, khususnya di Purwodadi hingga kini masih penuh. Bahkan, sejumlah pasien masih tertahan di instalasi gawat darurat (IGD) karena belum ada ruang perawatan yang kosong.
”Berdasarkan laporannya, di Purwodadi masih penuh semua. Di RS Permata Bunda, RSUD Soedjati, di RS Yakkum penuh. Banyak pasien menunggu di IGD. Untuk di RS Habibulloh 65 persen,” papar Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan Budi Sarjono.
Sebelumnya diberitakan, Grobogan ditetapkan darurat DBD menyusul banyaknya kasus di wilayah setempat. Banyaknya kasus membuat sejumlah RS penuh.
Dinkes Grobogan menyatakan, pihak keluarga bisa melakukan pertolongan pertama pada warga terjangkit DBD. Antara lain yakni dengan rehidrasi cairan, caranya pasien diminta untuk minum air putih yang cukup untuk merehidrasi cairan dalam tubuh.
Di samping itu, juga bisa mengonsumsi jus jambu atau air kelapa muda, agar kondisi pasien tidak lemas. Pasien yang mengalami gejala ringan dan masih dirawat di rumah adalah mereka yang mengalami demam dengue (DD). Kondisi pasien dengan DD itu bisa dirawat di rumah dengan tetap mengonsumsi obat secara teratur dari dokter.
Editor: Budi Santoso
Murianews, Grobogan – Korban DBD di Grobogan bertambah. Hingga kini sudah lima orang dilaporkan meninggal karena serangan DBD (Deman Berdarah Dengue), setelah sebelumnya ada dua orang yang meninggal.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Grobogan, Djatmiko mengatakan, dua orang meninggal pada kurun waktu Januari 2024. Sedangkan di bulan Februari sudah tiga orang yang meninggal.
Sampai saat ini, secara keseluruhan total terdapat 223 kasus DBD di Grobogan sejak awal tahun ini. Sedangkan korbanya total sudah 5 orang meninggal.
”Update kasus DBD hingga Februari 2024, total ada 223 kasus. Januari ada 144 kasus dan meninggal 2 orang. Februari ada 79 kasus dan meninggal 3 orang,” katanya kepada Murianews, Sabtu (9/3/2024).
Djatmiko menyatakan sudah ada banyak hal yang dilakukannya terkait penanganan DBD. Antara lain penggalakan Jumat bersih, pemberian larvasida untuk pemberantasan jentik nyamuk, hingga pengenalan gejala DBD lebih dini untuk menghindari keterlambatan penanganan.
”Besok juga ada rapat koordinasi tingkat Jateng membahas peningkatan kasus DBD,” imbuhnya.
Sementara itu, sejumlah rumah sakit di Grobogan, khususnya di Purwodadi hingga kini masih penuh. Bahkan, sejumlah pasien masih tertahan di instalasi gawat darurat (IGD) karena belum ada ruang perawatan yang kosong.
”Berdasarkan laporannya, di Purwodadi masih penuh semua. Di RS Permata Bunda, RSUD Soedjati, di RS Yakkum penuh. Banyak pasien menunggu di IGD. Untuk di RS Habibulloh 65 persen,” papar Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan Budi Sarjono.
Sebelumnya diberitakan, Grobogan ditetapkan darurat DBD menyusul banyaknya kasus di wilayah setempat. Banyaknya kasus membuat sejumlah RS penuh.
Dinkes Grobogan menyatakan, pihak keluarga bisa melakukan pertolongan pertama pada warga terjangkit DBD. Antara lain yakni dengan rehidrasi cairan, caranya pasien diminta untuk minum air putih yang cukup untuk merehidrasi cairan dalam tubuh.
Di samping itu, juga bisa mengonsumsi jus jambu atau air kelapa muda, agar kondisi pasien tidak lemas. Pasien yang mengalami gejala ringan dan masih dirawat di rumah adalah mereka yang mengalami demam dengue (DD). Kondisi pasien dengan DD itu bisa dirawat di rumah dengan tetap mengonsumsi obat secara teratur dari dokter.
Editor: Budi Santoso