Penanganan Banjir Besar di Grobogan Dievaluasi
Saiful Anwar
Rabu, 27 Maret 2024 16:06:00
Murianews, Grobogan – Penanganan banjir besar di Grobogan, Jawa Tengah yang terjadi dua kali dalam dua bulan terakhir dievaluasi, Rabu (27/3/2024).
Evaluasi tersebut digelar dalam forum bertajuk Peningkatan Kapasitas Relawan dan Peran Media dalam Penanggulangan Bencana di Rumah Kedelai Grobogan.
Narasumber dalam kegiatan itu, Kepala BPBD Jawa Tengah Bergas C Penanggungan, Sekda Grobogan Anang Armunanto, serta Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Grobgoan Endang Sulistyoningsih. Adapun peserta dalam kegiatan ini yakni para relawan dan sejumlah awak media.
Bergas dalam kesempatan itu meminta agar relawan di manapun berada selalu siap saat terjadi bencana. Mereka diminta agar tidak menunggu BPBD bertindak.
”Kalau misalnya bencananya jauh dari kantor BPBD, dan lebih dekat dengan teman-reman relawan, sebisa mungkin teman-teman relawan segera beraksi dengan alat seadanya, tidak perlu menunggu BPBD sehingga, para korban bisa segera tertangani,” ujar dia.
Dalam paparannya, Bergas sempat memuji relawan dan tim BPBD Grobogan serta Kudus yang turut serta membantu penanganan banjir besar di Demak, baru-baru ini.
Sementara itu, Sekda Anang dalam forum tersebut menyinggung mengenai penanganan pengungsi saat banjir di Grobogan. Dia menyebut, banyak pengungsi memilih lokasi terdekat untuk mengungsi meski sebenarnya tidak representatif.
”Sebenarnya kami saat itu menginginkan agar pengungsi ditempatkan di GOR Simpanglima, tetapi warga ingin yang dekat dengan rumahnya, akhirnya ditempatkan di Pendapa Kabupaten,” ujar dia.
Adapun, Kalak BPBD Grobogan Endang memaparkan, untuk menanganani bencana secara menyeluruh diperlukan koordinasi pentahelix atau beberapa pihak.
Menurutnya, penanganan bencana tidak bisa semata-mata ditangani oleh BPBD, sebab ada yang menjadi ranahnya bidang teknis seperti DPUPR.
”Dalam penanganan bencana itu ada yang namanya pra atau sebelum, saat atau ketika terjadi, dan pasca atau sesudah bencana. Sehingga, bencana nantinya dapat ditangani secara menyeluruh. Dua bencana banjir besar dalam waktu kurang dari satu bulan menjadi evalusi bersama, bahwa Grobogan ternyata berpotensi mengalami banjir besar hingga membuat kota lumpuh,” katanya.
Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Penanganan banjir besar di Grobogan, Jawa Tengah yang terjadi dua kali dalam dua bulan terakhir dievaluasi, Rabu (27/3/2024).
Evaluasi tersebut digelar dalam forum bertajuk Peningkatan Kapasitas Relawan dan Peran Media dalam Penanggulangan Bencana di Rumah Kedelai Grobogan.
Narasumber dalam kegiatan itu, Kepala BPBD Jawa Tengah Bergas C Penanggungan, Sekda Grobogan Anang Armunanto, serta Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Grobgoan Endang Sulistyoningsih. Adapun peserta dalam kegiatan ini yakni para relawan dan sejumlah awak media.
Bergas dalam kesempatan itu meminta agar relawan di manapun berada selalu siap saat terjadi bencana. Mereka diminta agar tidak menunggu BPBD bertindak.
”Kalau misalnya bencananya jauh dari kantor BPBD, dan lebih dekat dengan teman-reman relawan, sebisa mungkin teman-teman relawan segera beraksi dengan alat seadanya, tidak perlu menunggu BPBD sehingga, para korban bisa segera tertangani,” ujar dia.
Dalam paparannya, Bergas sempat memuji relawan dan tim BPBD Grobogan serta Kudus yang turut serta membantu penanganan banjir besar di Demak, baru-baru ini.
Sementara itu, Sekda Anang dalam forum tersebut menyinggung mengenai penanganan pengungsi saat banjir di Grobogan. Dia menyebut, banyak pengungsi memilih lokasi terdekat untuk mengungsi meski sebenarnya tidak representatif.
”Sebenarnya kami saat itu menginginkan agar pengungsi ditempatkan di GOR Simpanglima, tetapi warga ingin yang dekat dengan rumahnya, akhirnya ditempatkan di Pendapa Kabupaten,” ujar dia.
Adapun, Kalak BPBD Grobogan Endang memaparkan, untuk menanganani bencana secara menyeluruh diperlukan koordinasi pentahelix atau beberapa pihak.
Menurutnya, penanganan bencana tidak bisa semata-mata ditangani oleh BPBD, sebab ada yang menjadi ranahnya bidang teknis seperti DPUPR.
”Dalam penanganan bencana itu ada yang namanya pra atau sebelum, saat atau ketika terjadi, dan pasca atau sesudah bencana. Sehingga, bencana nantinya dapat ditangani secara menyeluruh. Dua bencana banjir besar dalam waktu kurang dari satu bulan menjadi evalusi bersama, bahwa Grobogan ternyata berpotensi mengalami banjir besar hingga membuat kota lumpuh,” katanya.
Editor: Zulkifli Fahmi