Puluhan Warga Tolak Pembukaan Wisata Lama Kedungombo Grobogan
Saiful Anwar
Kamis, 18 April 2024 14:51:00
Murianews, Grobogan – Puluhan warga Desa Rambat, Kecamatan Geyer, Grobogan, Jawa Tengah secara tegas menolak pembukaan wisata lama Kedungombo.
Menurut mereka yang sudah mengelola wisata baru itu, kembali dibukanya wisata yang ditutup pada 2017 adalah wujud ketidakadilan.
Rudi, salah satu perangkat Desa Rambat menjelaskan, ditutupnya wisata lama karena ada aturan yang mengharuskan area sekitar Kedungombo steril.
Akibat ditutupnya wisata itu, lebih dari 100 pedagang yang terdiri dari warga Desa Rambat dan sekitar harus memutar otak karena kehilangan penghasilan.
”Saya kurang tahu alasannya. Tapi setahu saya daerah sekitar Kedungombo harus steril, tidak ada aktivitas,” katanya, Kamis (18/4/2024).
Rudi mengaku pihaknya sudah sempat bertemu dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) usai penutupan itu, namun hasilnya nihil.
Pihaknya kemudian mengadakan kerja sama dengan Perhutani untuk membuka wisata baru. Wisata baru itu bermama Wonosari Kedungombo.
”Kami bertemu Perhutani dan sepakat kerja sama membuka wisata Wonosari. Launchingnya dulu tahun 2019,” imbuhnya.
Rudi yang juga pengelola Wisata Wonosari mengaku tidak takut bersaing dengan pembukaan lagi wisata lama itu. Namun menurutnya, pembukaan kembali wisata lama merupakan ketidakkonsistenan.
Karenanya, saat wisata itu akan dibuka kembali dibuka, pihaknya dengan tegas menolak. Mereka yang menolak yakni para pengelola wisata Wonosari Kedungombo.
Aksi penolakan itu digelar di pintu gerbang wisata Kedungombo lama dengan berdemonstrasi pada awal pekan ini. Saat itu, akan digelar acara launching sebuah produk air minum.
”Kenapa justru acaranya di situ, bukan di Purwodadi atau barangkali di Wonosari?” tanyanya.
Usai demonstrasi warga, kegiatan launching itu pun batal digelar. Sepengetahuan Rudi, ada pertemuan hingga malam antara pihak terkait, namun dia tak mengetahui hasil pembicaraan itu.
Editor: Dani Agus



