Hari Puisi Nasional, Penyair Grobogan Ini Bacakan Puisinya di CFD
Saiful Anwar
Minggu, 28 April 2024 12:06:00
Murianews, Grobogan – Hari puisi nasional di Grobogan terasa begitu ketara hari ini, Minggu (28/4/2024). Hal ini setelah penyair senior Kabupaten Grobogan, Jumadi melakukan pembacaan puisi saat Car Free Day atau CFD.
Jumadi membacakan puisi karyanya sendiri berjudul Bunga Liar Kendeng sembari berjalan menyusuri jalan sepanjang digelarnya CFD.
”Akulah bunga liar yang tumbuh subur di semak-semak belukar pegunungan Kendeng, menolak dijinakkan dan diatur oleh sistem yang memaksa. Akulah bunga terakhir yang tersisa, menghela napas leluhur yang mengalir dalam urat-uratku,” petikan puisi Jumadi
Tak pelak, aksinya itu menjadi perhatian sebagian pengunjung. Sebab, selama ini memang belum pernah ada yang beraksi serupa di CFD Purwodadi.
Jumadi mengenakan kaus merah bergambar Chairil Anwar, penyair "Binatang Jalang" yang tanggal wafatnya ditetapkan sebagai Hari Puisi Nasional.
Melalui puisinya pula, Jumadi ingin mengingatkan kepada masyarakat agar lebih mengerti penyebab banjir besar di Grobogan yang bahkan sampai menggenangi perkotaan Purwodadi.
”Pertama, memperingati hari wafatnya Chairil Anwar. Kedua, melawan kapitalisme dan kolonialisme yang mengeksploitasi pegunungan Kendeng dengan mendirikan pabrik semen serta galian C. Sehingga mengakibatkan daerah perkotaan Purwodadi mengalami banjir,” katanya.
Menurut Jumadi, penting bagi masyarakat umum untuk memahami penyebab banjir yang melanda perkotaan Purwodadi. Dengan demikian, masyarakat semakin sadar pentingnya penghijauan di kawasan hutan dan bahayanya galian C.
”Masyarakat harus paham, banjir diakibatkan dari penggundulan hutan yang ada di pegunungan Kendeng, pendirian pabrik semen dan galian C. Gara-gara itu, hutan yang mestinya menampung air hujan jadi hilang dan terjadilah banjir,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Grobogan dilanda banjid besar pada awal tahun hingga dua kali. Pertama pada awal Februari 2024, dan kedua pada awal Maret 2024. Banjir ini sampai membuat perkotaan Purwodadi lumpuh.
Editor: Supriyadi



