Dua Caleg PDIP Grobogan yang Dikabarkan Mundur Tetap Terpilih

Murianews, Grobogan – Dua caleg PDIP Grobogan yang dikabarkan mundur dari pencalegan tetap dinyatakan menjadi caleg terpilih oleh KPU Grobogan. Hal itu terungkap dalam Rapat Pleno Terbuka Penetapan Perolehan Kursi Parpol dan Caleg Terpilih Anggota DPRD Grobogan di kantor KPU setempat, Kamis (2/5/2024) sore. 

Usai membacakan perolehan suara parpol dan nama-nama caleg terpilih, Ketua KPU Grobogan Agung Sutopo kemudian bertanya kepada hadirin. Yakni, apakah penetapan tersebut dapat disahkan, dan semuanya menjawab dapat disahkan. Agung pun mengetok palu.

Agung menyatakan, yang berhak kursi anggota DPRD Grobogan merupakan peraih suara terbanyak. Proses selanjutnya, yakni pihaknya akan menyerahkan hasil penetapan tersebut kepada masing-masing parpol.

”Hasilnya sesuai, perolehan suara terbanyak yang dapat kursi. Sesuai SK kemarin. Proses selanjutnya, nanti kami serahkan ke parpol. Sesuai tahapan, kita tetapkan, kita kirimkan ke semua parpol. (Soal caleg mundur?) belum ada konfirmasi. Ya, sesuai perolehan. Itu kan urusan internal parpol nanti,” papar Agung pada wartawan.

Agung mengatakan, untuk waktu pelantikan anggota DPRD Grobogan terpilih hingga kini belum ada kepastian. Yang jelas, kata Agung, setelah proses penetapan tersebut, hasilnya akan diserahkan kepada gubernur untuk proses selanjutnya.

”Belum (ada kepastian). Kalau AMJ (akhir masa jabatan) kan bulan Agustus ya. Ini 14 hari setelah kita tetapkan ini diserahkan kepada gubernur. Proses selanjutnya kita menunggu,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, ada tiga caleg PDIP Grobogan yang mengundurkan diri dari pencalegan. Ketiganya yakni Asih Wiji Astuti dari dapil 1, serta Siswati Budhiyani dan Bambang Guritno dari dapil 2.

Dari ketiganya, dua di antaranya berhak atas kursi DPRD Grobogan, yakni Asih dan Siswati. Sedangkan, Bambang baru berhak atas kursi dewan saat Siswati mundur.

Penyerahan dokumen mundurnya tiga caleg tersebut saat itu dilakukan langsung oleh Ketua DPC PDIP Grobogan Sri Sumarni, Sekretaris Agus Siswanto, serta Bendahara Lusia Indah Artani.

Editor: Dani Agus