Rabu, 19 November 2025

Murianews, GroboganKekerasan di lingkungan sekolah menjadi sorotan tersendiri Polres Grobogan, Jawa Tengah. Dalam upaya pencegahannya, Polres Grobogan meluncurkan program "Ayo Rukun" di SMKN 2 Purwodadi, Kamis (16/5/2024). 

Dalam kesempatan itu, pihak Polres Grobogan juga meluncurkan Satuan Tugas (Satgas) Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK).

”Hari ini kami Polres Grobogan bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Pendidikan Grobogan me-launching program 'Ayo Rukun', dan pembentukan Tim Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di lingkungan satuan pendidikan atau sekolah-sekolah,” kata Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan.

Kapolres mengatakan, pencegahan dan penanganan kekerasan merupakan tanggung jawab bersama. Karena itu program tersebut juga selaras dengan program Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lutfi yang memiliki program stop bullying atau zero bullying dan sudah digelorakan di seluruh jajaran.

”Secara riilnya sudah kita bentuk satgas bersama yaitu satgas pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan yang melibatkan TNI-Polri, pihak sekolah, orang tua dan OSIS yang bertujuan mencegah kekerasan pada anak-anak kita,” imbuh Kapolres.

Kapolres menyebutkan, selama ini pihaknya sudah menugaskan setiap personel Polri di sekolah-sekolah. Yakni apabila ada laporan terkait dengan tindakan kekerasan atau bullying dalam bentuk apa pun agar melaporkan untuk segera ditindaklanjuti bersama pihak sekolah. 

”Pihak kepolisian tidak langsung melakukan penegakkan hukum. Kita lakukan penindakan preventif, preemtif, pencegahan. Pencegahan bersama orang tua, guru-guru. Jadi tidak akan meluas. Informasi sekecil apa pun, sampaikan pada personel yang ditugaskan di sekolah tersebut,” ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Sunarto menyampaikan, dengan diluncurkannya program tersebut, apabila muncul kasus dapat dicegah dan ditangani secara berjenjang.

”Saat ada kasus tersebut dapat dicegah dan ditangani karena di setiap sekolah sudah dibentuk satgas,” kata Sunarto.

Sunarto menyampaikan, gerakan Ayo Rukun tersebut merupakan upaya baik untuk mencegah aksi kekerasan atau bulying di lingkungan satuan pendidikan. Harapannya, para pelajar memiliki lingkungan yang nyaman untuk bertumbuh kembang sehingga dapat mencapai cita-cita di masa depan.

Selain perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, agenda itu juga dihadiri perwakilan sekolah dari tingkat SD, SLB, SMP dan SMA serta SMK.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler