Panen Padi dengan 600 Ani-Ani bakal Jadi Rekor Baru di Grobogan
Saiful Anwar
Sabtu, 15 Juni 2024 15:06:00
Murianews, Grobogan – Dinas Pertanian atau Dispertan Grobogan bakal mencatatkan rekor baru dalam gelaran Grobogan Argo Expo (GAE) VII, 4-8 Juli 2024 mendatang. Rekor baru itu, yakni memanen padi dengan 600 ani-ani atau alat pemanen tradisional.
Berdasarkan pengertian kemdikbud.go.id, Ani-ani (rangkap) merupakan alat pemanen tradisional. Alat ini terbuat dari bahan bambu buluh, kayu dan besi, terdiri atas dua bagian yaitu: tangkai dan alat (pisau).
Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto mengatakan, pencatatan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) itu bakal melibatkan petani dan sejumlah OPD di lingkungan Pemkab Grobogan. Pihaknya pun tengah menyosialisaikan pemakaian ani-ani ini.
”Pesertanya perwakilan petani se-Grobogan dan dari OPD di Grobogan, masing-masing OPD 10 orang. Ada sosialisasi dengan video cara pakai ani-ani, khususnya peserta OPD yang bukan petani,” ungkapnya, Sabtu (15/6/2024).
Sebagaimana diberitakan, berbagai kegiatan menarik akan menyertai GAE VII. Kegiatan ini bertema ”Menuju Pertanian Grobogan yang Berdaya Saing”.
Selain pemecahan rekor Muri, kegiatan lainnya yakni gelar teknologi pertanian, pameran alat mesin pertanian, serta agrowisata.
Pemecahan rekor Muri itu akan digelar sebagai pembukaan. Harapannya akan membuat gelaran Grobogan Agro Expo lebih meriah sekaligus bermakna.
Acara lainnya yang juga menarik untuk diikuti, yakni bimtek dan temu usaha, ngopi tani, dan berbagai macam lomba. Lomba yang digelar antara lain lomba vlog Agro Expo, menu olahan kedelai, asah terampil, street fashion, photography, mewarnai kreatif, hingga jagung raja.
Untuk lomba street fashion, peserta akan memakai pakaian petani sehari-hari. Peserta dibolehkan membawa pacul, sabit, bahkan boleh telanjang dada (bagi laki-laki) sebagaimana seorang petani yang bekerja di sawah.
Untuk diketahui, kegiatan tersebut sebenarnya rutin digelar sebelum datangnya pandemi pada 2020 lalu. Semenjak pandemi, kegiatan tersebut ditiadakan dan baru digelar lagi pada tahun ini.
Editor: Zulkifli Fahmi



