Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Kapolsek Purwodadi AKP Dedy Setyanto menyebut telah mengantongi terduga pelaku pembunuhan wanita terikat di Bantengmati, Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan.

Pada awak media, Minggu (23/6/2024) siang, ia menyebutpihaknya telah melakukan penyelidikan guna mengungkap dan menangkap para pelaku.

”Untuk kasus tadi malam (dugaan pembunuhan di Bantengmati), pihak Resmob maupun penyidik sudah melakukan penyelidikan. Identitas pelaku sudah dikantongi,” ujarnya.

Diketahui, sebelum penemuan mayat wanita terikat di kontrakan itu, warga sempat melihat ada dua orang laki-laki keluar dari tempat kejadian. Dua orang tersebut diduga pelaku dari kasus tersebut.

”Untuk pelaku, sementara diduga ada dua orangn Inisial pelaku masih di kantong petugas,” ujarnya.

Ada pun motif pelaku, pihaknya masih perlu melakukan penyelidikan lebih dalam. ”Motif masih dalam penyelidikan,” tambahnya.

Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil autopsi korban yang dilakukan Dokkes Polda Jateng. Hasil pemeriksaan sementara yang dilakukannya, tak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban.

Pihaknya hanya menemukan luka lecet pada tangan korban akibat jeratan tali yang mengikatnya. Meski begitu, polisi tidak menemukan sejumlah barang berharga milik korban.

Yakni, motor Yamaha NMax merah, handphone, dan dompet. Namun, perhiasan dan peralatan pijat milik korban masih berada di lokasi.

Diberitakan sebelumnya, Dwi Kristiani ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tangan dan kaki terikat ke belakang. Mulut dan hidungnya juga tertutup lakban.

Ia ditemukan terbaring di lantai sebuah kamar rumah kontrakan Dusun Bantengmati, Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Sabtu (22/6/2024) malam.

Korban diketahui sehari-hari bekerja sebagai tukang pijat khusus perempuan. Saat kejadian, korban dipanggil oleh pelaku yang mengaku sebagai perempuan ke kontrakan tersebut.

Kini, jenazah korban sudah dimakamkan di tempat pemakaman dekat rumahnya. Ia diketahui sudah menikah dan memiliki dua anak.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler