Ini Kronologi Pelarian Pelaku Pembunuhan di Bantengmati Grobogan
Saiful Anwar
Sabtu, 29 Juni 2024 16:02:00
Murianews, Grobogan – Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan mengungkap kronologi pelarian dua pelaku pembunuhan di sebuah kontrakan di Kampung Bantengmati, Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi. Hal itu diungkapkannya dalam konferensi pers di mapolres setempat, Sabtu (29/6/2024).
Kapolres mengatakan, usai meninggalkan korban di kontrakan dalam kondisi tangan dan kaki terikat serta mulut terlakban, keduanya kemudian sempat bersantai di rumah salah satu teman pelaku. Saat bersantai itulah, salah satu istri pelaku mengabarkan bahwa korban meninggal.
”Setelah meninggalkan korban dalam kontrakan, keduanya istirahat di rumah salah satu teman. Di situ, istri salah satu pelaku mengabarkan kalau ada berita dirinya meninggal karena nama yang mentransfer atas nama istri pelaku itu,” kata kapolres.
Kapolres menjelaskan, petugas memang sempat menduga wanita yang meninggal bernama Lisa, istri Fajar, salah satu pelaku. Sebab, orang yang mentransfer ke pemilik kontrakan bernama Lisa.
Belakangan diketahui perempuan yang meninggal di kontrakan yakni terapis atau tukang pijat bernama Dwi Kristiani, warga Dusun Ande-ande, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi.
Dalam konpers tersebut, pelaku pembunuhan itu mengaku sempat dipijit oleh korban. Fajar dipijit, sementara pelaku lainnya, Amin memukul dari belakang. Setelah dipukul, korban menjerit.
Kemudian kedua pelaku mengikat tangan dan kaki korban dengan kabel ties serta menutup mulut korban dengan lakban. Karena mulut dan hidung ditutup lakban itulah korban meninggal dunia.
Setelah mengetahui kabar korban meninggal dari istri salah satu pelaku, keduanya kemudian ke Desa Katong, Kecamatan Toroh. Di sana, karena motor NMax milik korban bensinnya habis, motor itu ditukar dengan motor Beat milik salah satu penjual bensin.
Motor itulah yang kemudian dibawa kedua pelaku untuk mencari tempat sembunyi. Keduanya diketahui sempat ke Desa Dimoro, Toroh kemudian di wilayah Kedungombo, sebelum akhirnya ke hutan Cindelaras. Di hutan wilayah Toroh itulah dia meninggalkan motor tadi.
Di wilayah itulah kemudian setelah lima hari bersembunyi, keduanya ditangkap. Keduanya diduga kelaparan karena dalam kondisi lemas saat ditangkap warga dan petugas.
Editor: Dani Agus



