
Murianews, Grobogan – BPBD Grobogan mendapat bantuan sebanyak 25 toren dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengatasi kekeringan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan, toren tersebut akan diberikan kepada desa yang terdampak kekeringan dan benar-benar bersedia memanfaatkannya. Diharapkan, dengan diberikannya puluhan toren itu bisa lebih meringankan beban warga akibat kekeringan.
”Kami mendapatkan toren sebanyak 25 buah. Bila ada desa yang benar-benar membutuhkan toren untuk tandon air, kita berikan torennya agar bisa dimanfaatkan untuk masyarakat di desa tersebut,” kata Endang dalam penyaluran air bersih bersama PWI Grobogan di Desa Pojok, Kecamatan Pulokulon, Sabtu (10/8/2024).
Toren-toren itu, lanjut Endang, bisa dipakai warga ketika membuat sumur gali sebagai penampung air. Pemberian toren kepada warga itu menjadi alternatif lain terkait solusi penanganan kekeringan warga Grobogan.
Endang menambahkan, selain toren, pihaknya juga mendapatkan alat-alat yang dibutuhkan saat terjadi terjadi kekeringan panjang serta kebakaran hutan. Harapannya, kekeringan yang menimpa warga tidak terlalu parah.
”Saat warga membuat sumur gali, toren-toren itu bisa dipakai untuk tandon air. Sehingga nantinya bisa dimanfaatkan warga saat kekeringan. Selain toren, ada juga alat-alat lain,” imbuhnya.
Sebagaimana diberitakan, hingga kini sudah ada 53 desa dari 9 kecamatan yang melaporkan ada kekeringan di desa masing-masing. Hingga kini, BPBD Grobogan telah menyalurkan 109 tangki untuk droping air bersih di 47 desa dari 8 kecamatan.
Adapun di Desa Pojok, Kecamatan Pulokulon yang menjadi sasaran droping air bersih PWI dan BPBD Grobogan, kekeringan diperkirakan sudah berlangsung hingga 5 bulan belakangan.
Kepala Desa Pojok Nur Kayati mengatakan, dari 10 dusun di desanya, hampir seluruhnya mengalami kekeringan. Menurutnya, kekeringan melanda setiap tahun saat hujan tak terjadi selama dua pekan.
Editor: Supriyadi