Panen Raya Tembakau, Produktivitas Petani Telawah Grobogan Naik
Saiful Anwar
Selasa, 27 Agustus 2024 16:37:00
Murianews, Grobogan – Petani Desa Telawah, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menggelar panen raya tembakau program Makmur, Selasa (27/8/2024).
Program tersebut merupakan hasil kerja sama dengan PT Petrokimia Gresik dengan PT Djarum. Selama mengikuti program itu, profuktivitas petani diklaim mengalami kenaikan.
Agenda panen tembakau pertana itu dilakukan secara simbolis oleh Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo, Advisor Tobacco and Clove Purchasing PT Djarum Iskandar, Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto, hingga Koordinator Petani Mitra Djarum Desa Telawah Widodo.
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, program Makmur tidak hanya program antara penjual dengan petani, namun merupakan ekosistem dengan sejumlah stakeholder yang terlibat.
’’Petani tentu yang utama, selanjutnya off taker (pembeli produk), kalau di sini nanti diambil Djarum. Kemudian agroinput, pupuk, pestisida itu kami siapkan dari Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia,’’ ujarnya.
Terkait pendanaan, Dwi menyatakan, ada banyak skemanya. Pihaknya pun siap memfasilitasi apabila memang dibutuhkan asuransi.
’’Termasuk kalau perlu asuransi, nanti kami ada. Itu adalah program Makmur. Untuk apa, petani itu tidak sendiri saja. Yang pertama, untuk meningkatkan produktivitas dan yang kedua, untuk kesejahteraan petani,’’ imbuhnya.
Dalam catatan PT Petrokimia Gresik, total terdapat 251 petani yang mengikuti program tersebut. Pendapatan para petani pun naik hingga 12 persen dibanding sebelum mengikuti program Makmur.
Sebelum mengikuti, pendapatan per hektare sebanyak Rp 63,7 juta sedangkan setelah mengikuti program tersebut menjadi Rp 71,4 juta. Meski begitu biaya produksi juga mengalami kenaikan.
Dari sebelumnya Rp 37 juta per hektare menjadi Rp 41,9 juta atau naik sekitar 13,13 persen. Total luas lahan yang digarap yakni 374 hektare.
Kemudian, hasil produksi kering, dari sebelumnya 1,3 ton per hektare menjadi 1,4 ton per hektare atau mengalami kenaikan 7,67 persen. Secara total, laba para petani tembakau di program Makmur itu naik dari sebelumnya Rp 26,6 juta menjadi Rp 29,4 juta per hektare.
Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto menambahkan, tembakau layaknya emas hijau bagi para petani. Menurutnya, petani yang sudah menanam tembakau akan terus menanam lagi.
’’Tembakau ini mengimbangi kondisi Grobogan yang sedang kering. Meskipun kemarau, bagi petani itu adalah musim untuk tembakau, sehingga ada opsi untuk mendapatkan pendapatan yang tinggi,’’ katanya.
Editor: Zulkifli Fahmi



