Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Petani tembakau di Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, kini berhasil mengolah hasil panennya sendiri.

Ifa Liku Romansyah, seorang petani asal desa tersebut, memutuskan untuk mengolah tembakau hasil panennya melalui perusahaan rokok miliknya, Gambang Sutra.

Ifa, yang memiliki lahan tembakau seluas delapan hektar, berhasil mengolah tembakau panenannya menjadi produk tembakau untuk rokok linting sendiri (tingwe), yang dinamai ”camlok” (campuran lokal). ”Camlok” adalah produk tembakau yang terdiri dari berbagai jenis tembakau yang dicampur menjadi satu, khusus untuk pasar rokok tingwe.

”Pengolahan ini baru dimulai tahun ini. Sebelumnya, kami hanya menanam tembakau dan mengirimkannya ke tempat lain untuk diolah,” ungkap Ifa kepada Murianews.com, Senin (26/8/2024).

Langkah Ifa untuk mengolah tembakau secara mandiri dilatarbelakangi keinginannya agar produk tembakau lokal Kudus tidak kalah saing dengan tembakau dari daerah lain, yang selama ini mendominasi pasar rokok tingwe di wilayah tersebut.

Dari lahan seluas delapan hektar, Ifa mampu memanen hingga 20 ton tembakau basah per hektar. Setelah diolah menjadi tembakau kering, hasilnya mencapai empat hingga lima ton per hektar.

”Per hari, kami bisa mengolah sekitar 7 ton tembakau basah. Setelah dikeringkan, menjadi sekitar 1,3 ton,” tambahnya.

Produk tembakau olahan Ifa tidak hanya dipasarkan di Kudus, tetapi juga sudah diedarkan ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jawa Tengah, Sumatra, Bali, Sulawesi, dan Kalimantan. Saat ini, tembakau untuk rokok tingwe dari perusahaan Ifa dijual dengan harga Rp 135 ribu per kilogram.

Sebelum memutuskan untuk mengolah tembakau sendiri, Ifa mengaku telah belajar budidaya tembakau ke berbagai daerah, seperti Temanggung, Bojonegoro, dan Wonosobo. Dengan pengalaman tersebut, ia yakin bahwa Kudus memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri tembakau yang mampu bersaing dengan daerah lain.

”Kudus memiliki potensi untuk mengolah tembakau sendiri, saya rasa Kudus tidak kalah saing dengan daerah lain,” ujar Ifa.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler