Murianews, Kudus – Jumlah petani tembakau di Kudus, Jawa Tengah, mengalami peningkatan seiring berhasilnya budidaya tembakau di Desa Menawan, Kecamatan Gebog, baru-baru ini.
Dinas Pertanian dan Pangan atau Dispertan Kudus pun mencatat ada 10 hingga 15 petani tembakau baru yang tersebar di beberawa wilayah Kudus, seperti di Kecamatan Mejobo dan Gebog.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dispertan Kudus Agus Setiawan menuturkan jika mayoritas petani baru menginginkan sendiri untuk uji coba tanaman tembakaunya. Meski memang karakteristik tanah dan beberapa unsur lainnya berbeda dengan di Menawan.
”Namun mereka masih mau mencoba, seperti di Klumpit di Gulang dan yang paling banyak memang di sekitaran Menawan,” ucapnya baru-baru ini.
Khusus untuk budidaya di Menawan sendiri, Agus mengatakan jika hasil perkembangannya berjalan dengan baik dan sesuai harapan.
Karakteristiknya pun tergolong serupa dengan di daerah aslinya, yakni lebar dan tidak menebal. ”Bisa kami katakana perkembangannya bagus dan berhasil,” ungkapnya.
Diketahui, ada enam dari 12 petani di poktan Mbangun Harjo Menawan yang sepakat untuk menanam tembakau di tahun ini. Bukan hanya sekedar cuan saja, namun juga tentang penguatan identitas.
Mereka merasa tertantang untuk menjadi poktan pertama yang bisa mengembangkan tembakau di wilayah Kudus. Terutama di tengah gempuran tanaman palawija yang memang menjadi raja di tanah kawasan menawan.
Poktan yang dikoordinatorinya inipun mendapat bantuan sekitar 26 ribu bibit tanaman dari Dinas Pertanian Dan Pangan Kudus. Mereka pun memulainya dengan proses semai dan pemotrenan selama kurang lebih 45 hari.
Barulah setelah itu akan dipindah ke lahan tanam seluas dua hektare dengan jarak tanam 70 X 80 sentimeter.
Masa tanamnya butuh waktu waktu antara tiga sampai empat bulan. Estimasi satu pohonnya bisa menghasilkan kurang lebih empat kilogram daun tembakau.



