Jembatan Nyaris Roboh, Akses di Grobogan Ini Terancam Putus
Saiful Anwar
Rabu, 11 September 2024 19:47:00
Murianews, Grobogan – Jembatan penghubung Desa Sidorejo dan Desa Jatiharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah rusak parah dan nyaris roboh. Akses kedua desa itu pun terancam putus.
Kepala Desa Jatiharjo Eko Agus Prasetyo mengatakan, tiga tiang penyangga jembatan telah miring sejak tiga tahun lalu. Karena dikhawatirkan roboh, kendaraan roda empat dilarang melintas di jembatan tersebut.
’’Sudah tiga tahun begini. Roda empat tak bisa melintas, roda dua juga harus hati-hati,’’ katanya, Rabu (11/9/2024).
Jembatan penghubung Desa Sidorejo dan Jatiharjo itu memiliki panjang 100 meter dengan lebar 2,5 meter. Akses tersebut berada di atas sungai Bendung Simo.
Lebih lanjut, Eko menerangkan, kerusakan di jembatan itu semakin hari semakin parah. Awalnya, kerusakan dimulai pada bagian paling barat. Kemudian disusul bagian lainnya seperti tiang yang kemudian miring.
’’Tiang jembatan miring. Meskipun lantainya terbuat dari beton tetap bergelombang. Saat lewat di jembatannya memang tidak tampak, hanya terasa bergelombang saja. Tapi kalau dilihat dari samping, bahaya ya. Tiangnya sudah miring sekali itu,’’ imbuhnya.
Eko berharap Pemkab Grobogan sebisa mungkin membantu perbaikan jembatan tersebut. Sebab, saat ini jembatan itu masih menjadi milik desa.
Ia mengungkapkan, jembatan itu sempat dilimpahkan asetnya ke Pemkab Grobogan. Hanya saja, pelimpahan itu belum mendapatkan persetujuan.
’’Kalau perbaikan dengan Dana Desa (DD) butuh biaya yang besar. Kami harap ada bantuan perbaikan dari BPBD maupun Dinas PUPR,” ujar dia.
Hendrik, salah satu warga Sidorejo mengaku harus memelankan kendaraannya saat melintas di jembatan tersebut. Dia mengaku terpaksa tetap melintas di jembatan itu karena bila menghindari jembatan itu harus memutar sejauh hingga 10 kilometer.
’’Kalau bawa roda dua harus pelan-pelan. Takutnya kalau tiba-tiba roboh. Terpaksa lewat ini, soalnya harus memuter sampai 8-10 kilometer lewat Tuko-Panunggalan,’’ kata dia.
Hendrik mengatakan, jembatan tersebut sangat vital bagi masyarakat setempat. Sebab, merupakan akses pendidikan hingga perekonomian. Jika terputus, tentu akan mengganggu perekonomian warga di dua desa itu.
Editor: Zulkifli Fahmi



