Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Limbah industri tempe di Dusun Bulu, Desa Kropak, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah dikeluhkan warga. Sebab limbah tersebut membuat sumur warga berbau busuk.

Salah satu warga setempat, Suratman mengatakan, sebelum adanya sejumlah pengusaha tempe di lokasi sekitar, sumur warga jernih dan dapat dipakai kebutuhan sehari-hari. Namun, kini nyaris 90 persen air sumur tidak dapat digunakan lagi.

”Bahkan sebagian warga menutup sumurnya permanen. Sebenarnya di sini ada banyak sumber mata air. Tapi karena pencemarannya yang tinggi, warga tak lagi memaanfaatkan air sumur untuk kebutuhan hidup sehari-hari,” kata dia, Jumat (20/9/2024).

Warga lainnya, Suyati mengaku, para warga sudah menegur para pengusaha bandel itu. Namun tak ada respons yang positif.

”Mereka malah bilang kita iri dengan usaha yang mereka jalani,” ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Desa Kropak Sukinah menerangkan, pihaknya sudah berulang kali melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar membuat resapan. Sehingga limbah tempe tidak lagi mengganggu lingkungan sekitar. Namun para pengusaha tempe tak mengindahkannya.

”Kami berkali-kali mengundang untuk sosialisasi. Bahkan kita mendatangkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Reskrim Polres Grobogan, namun tak diindahkan,” kata dia. 

Sukinah mengatakan, total jumlah pengusaha industri rumahan tempe di Dusun Bulu, Desa Kropak ada 90 KK. Namun, kata Sukinah, untuk pengusaha yang tergolong besar ada sekitar 20 KK.

Lebih lanjut, Sukinah mengatakan, para warga sempat mendapatkan bantuan sumur resapan dari mahasiswa KKN asal Kudus. Hasilnya memang bagus dan tidak ada bau lagi. Namun, karena tidak dirawat dengan baik, kini kondisinya pun rusak dan tak bisa digunakan lagi.

”Intinya kembali pada para pengusaha. Jika ada niat untuk membuat resapan, sebenarnya sangat mampu," imbuhnya.

Sukinah mengatakan, akibat banyaknya limbah itu, warga terpaksa membeli air untuk memenuhi kebutuhan hidup. Adanya Pamsimas milik Desa Kropak memang memberikan keringanan warga, namun tentu tak bisa seluruhnya.

”Dari pamsimas itu ada sekitar 300 KK yang terbantu. Tapi tentu air tidak mampu mencukupi kebutuhan seluruh warga Bulu karena total ada 900 KK,” tandasnya.

Editor: Dani Agus

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler