Rencananya, penyelidikan itu dilakukan selama 1,5 bulan mulai 28 Oktober sampai 7 Desember 2024 mendatang.
Sosialisasi untuk kegiatan tersebut digelar di Bappeda Grobogan pada Kamis (24/10/2024). Hadir dalam kegiatan tersebut, Ahli Geologi dari Divisi Mineral Badan Geologi Kementerian ESDM Agatha Vanesa.
Agatha menjelaskan, penyelidikan umum itu merpakan tindak lanjut dari studi lithium brine yang diinisiasi pada 2023 di wilayah Bledug Kuwu di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan.
Adapun lima kecamatan yang menjadi titik penyelidikan yakni Kecamatan Kradenan, Wirosari, Gabus, Ngaringan dan Pulokulon.
Penelitian di titik tersebut bakal jadi pilot project penyelidikan geologi, geokimia dan geofisika yang dilakukan tim ESDM. Lebih lanjut, Vanes menjelaskan, kandungan mineral di Grobogan termasuk golongan mineral kritis.
Hal itu berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI. Mineral tersebut mempunyai kegunaan penting bagi perekonomian nasional bahkan pertahanan keamanan negara.
”Di Indonesia, komoditas lithium ini masih jarang dan belum tertintegrasi. Kegunaannya sangat penting dan lagi dicari. Seperti untuk EV battery mobil listrik dan baterai ponsel,” jelasnya dalam kesempatan itu.
Murianews, Grobogan – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal melakukan penyelidikan umum lithium di 39 desa dari lima kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Rencananya, penyelidikan itu dilakukan selama 1,5 bulan mulai 28 Oktober sampai 7 Desember 2024 mendatang.
Sosialisasi untuk kegiatan tersebut digelar di Bappeda Grobogan pada Kamis (24/10/2024). Hadir dalam kegiatan tersebut, Ahli Geologi dari Divisi Mineral Badan Geologi Kementerian ESDM Agatha Vanesa.
Agatha menjelaskan, penyelidikan umum itu merpakan tindak lanjut dari studi lithium brine yang diinisiasi pada 2023 di wilayah Bledug Kuwu di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan.
Adapun lima kecamatan yang menjadi titik penyelidikan yakni Kecamatan Kradenan, Wirosari, Gabus, Ngaringan dan Pulokulon.
Penelitian di titik tersebut bakal jadi pilot project penyelidikan geologi, geokimia dan geofisika yang dilakukan tim ESDM. Lebih lanjut, Vanes menjelaskan, kandungan mineral di Grobogan termasuk golongan mineral kritis.
Hal itu berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI. Mineral tersebut mempunyai kegunaan penting bagi perekonomian nasional bahkan pertahanan keamanan negara.
”Di Indonesia, komoditas lithium ini masih jarang dan belum tertintegrasi. Kegunaannya sangat penting dan lagi dicari. Seperti untuk EV battery mobil listrik dan baterai ponsel,” jelasnya dalam kesempatan itu.
Agatha mengatakan, potensi beberapa titik di Grobogan cukup tinggi, terlebih di titik tambang garam. Disebutkan, air asin dalam tambang garam tersebut memilki kandungan lithium mencapai 1.000 PPM.
”Jadi ketika garamnya sudah diambil itu bisa tinggi kandungan lithiumnya,” katanya.
Dia menerangkan, dalam penelitian awal pada akhir 2023 lalu, tim melakukan kunjungan di Bledug Kuwu, Bledug Cangkring, Desa Crewek di Kecamatan Kradenan dan Desa Jono di Kecamatan Tawangharjo.
”Untuk di Bledug Kuwu kandungan Li (lithium) mulai 103-1110 PPM. Bledug Cangkring 21-612 PPM, Crewek 26-27 PPM, sedangkan Jono belum bisa dianalisis dengan baik,” paparnya.
Pada pekan depan, tim akan mulai melakukan survei geofisika dengan memasang alat gravity, magnetic, magnetotelluric, IP resistivity dan self potential dan passive seismic.
Agatha mengatakan, pihaknya sudah memetekan titik lokasi hingga jumlah sebarannya. Meski demikian, titik-titik tersebut bisa berubah sesuai temuan di lapangan.
Editor: Supriyadi