Ketua Tim Bidang Mineral PSDMBP Badan Geologi Kementerian ESDM, Awaludin mengatakan, ada beberapa metode geofisika yang digunakan dalam pengukuran ini. Yakni ground magnetic, gravity, magnetotelluric, IP-resistivity, self-potential dan passive seismic.
Awaludin memaparkan, masing-masing metode memiliki cara kerja yang berbeda. Namun, pada intinya cara kerjanya untuk mengirim sinyal ke bawah permukaan bumi dan menangkap kembali sinyal tersebut.
Atau, menerima sinyal secara alami untuk mengetahui respons sifat fisik bawah permukaan.
”Setiap harinya akan berbeda jumlah titik pengukuran geofisikanya, tergantung dari metode dan kondisi lapangannya. Hari ini baru penyetingan alat,” ungkapnya, Kamis (31/10/2024).
”Tahap sekarang baru penyelidikan awal. Karena kami ingin mengetahui dimensi dari reservoir air garam yang terletak di bawah permukaan. Karena itu, digunakan metode geofisika,” imbuhnya.
Murianews, Grobogan – Tim teknis dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai memasang alat pengukuran geofisika untuk penyelidikan lithium di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Pemasangan dilakukan di puluhan desa di lima kecamatan.
Ketua Tim Bidang Mineral PSDMBP Badan Geologi Kementerian ESDM, Awaludin mengatakan, ada beberapa metode geofisika yang digunakan dalam pengukuran ini. Yakni ground magnetic, gravity, magnetotelluric, IP-resistivity, self-potential dan passive seismic.
Awaludin memaparkan, masing-masing metode memiliki cara kerja yang berbeda. Namun, pada intinya cara kerjanya untuk mengirim sinyal ke bawah permukaan bumi dan menangkap kembali sinyal tersebut.
Atau, menerima sinyal secara alami untuk mengetahui respons sifat fisik bawah permukaan.
”Setiap harinya akan berbeda jumlah titik pengukuran geofisikanya, tergantung dari metode dan kondisi lapangannya. Hari ini baru penyetingan alat,” ungkapnya, Kamis (31/10/2024).
Diungkapkannya, pusat pemasangan titik awal berada di Bledug Kuwu, Kecamatan Kradenan. Kemudian dilanjutkan ke beberapa titik desa yang ada di lima kecamatan, yakni Kecamatan Kradenan, Wirosari, Gabus, Ngaringan dan Pulokulon.
”Tahap sekarang baru penyelidikan awal. Karena kami ingin mengetahui dimensi dari reservoir air garam yang terletak di bawah permukaan. Karena itu, digunakan metode geofisika,” imbuhnya.
Selain itu, Awaludin mengaku juga menginventarisasi sumber-sumber air garam lainnya yang berada di permukaan. Nantinya, hasil dari data metode geofisika tersebut akan diolah dan diinterpretasikan bersama dengan mitra.
”Kami kerjasama dengan perusahaan Prancis yang ada di Indonesia (PT Eramet Indonesia Mining, Red),” kata dia.
Sebelumnya Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal melakukan penyelidikan umum lithium di 39 desa dari lima kecamatan di Kabupaten Grobogan.
Penyelidikan itu dilakukan selama 1,5 bulan yakni mulai 28 Oktober sampai 7 Desember 2024 mendatang.
Penyelidikan umum itu merpakan tindak lanjut dari studi lithium brine yang diinisiasi pada 2023 di wilayah Bledug Kuwu di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan.
Editor: Supriyadi