Ngeri, Dua Orang Meninggal Tersambar Petir di Bago Grobogan
Saiful Anwar
Kamis, 14 November 2024 08:32:00
Murianews, Grobogan – Dua pria warga Desa Bago, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah meninggal dunia usai tersambar petir di desa setempat, Rabu (13/11/2024) malam.
Keduanya yakni Sunarno dan Bati. Kedua pria itu meninggal saat petir menyambar warung nasi goreng.
Kapolsek Kradenan AKP Haryono menerangkan, Sunarno merupakan pemilik warung di mana kejadian itu berlangsung. Sedangkan Bati adalah pembeli.
Kejadian itu bermula ketika Bati bersama istri dan anaknya membeli nasi goreng di warung milik Sunarno. Saat pesanan mereka sudah jadi, turun hujan deras.
”Ketiga pembeli dan dua pemilik warung berlindung di dalam warung. Kebetulan, posisi dua korban berada di paling kiri dan paling kanan. Sesaat kemudian, petir menyambar di atas warung," jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (14/11/2024).
Setelahnya, kelima orang itu sama-sama terjatuh. Namun, Sunarno dan Bati tak kunjung bangkit berdiri. Padahal ketiga orang lainnya sudah kembali berdiri.
”Kemudian mereka meminta tolong kepada warga sekitar. Kedua korban kemudian dilarikan ke RSUD Sragen,” imbuhnya.
Sesampainya di RSUD Sragen, korban dinyatakan meninggal dunia oleh petugas medis setempat. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Kradenan untuk penanganan lebih lanjut.
Tersambar Petir....
Kapolsek mengatakan, hasil pemeriksaan jenazah oleh anggota Reskrim Polsek Kradenan dan tim kesehatan bidan Desa Bago diketahui pada tubuh korban terdapat luka sobek di bagian bibir bawah.
”Kemungkinan akibat terjatuh di tanah. Juga terdapat luka bakar merah kehitaman di bagian leher sampai dada. Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, sehingga disimpulkan korban meninggal dunia akibat tersambar petir,” katanya.
Kapolsek menyebutkan, keluarga korban tidak menghendaki untuk dilakukan autopsi dan telah menerimakan meninggalnya korban. Keluarga menganggapnya sebagai musibah.
”Selanjutnya terhadap jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” kata dia.
Editor: Dani Agus



