Kamis, 20 November 2025

Dia memaparkan, gas tersebut terbentuk dari aktivitas biogenik. Namun demikian, sifatnya temporer dan bisa padam kapan saja.

”Gas ini terbentuk dari aktivitas biogenik, aktivitas bakteri, kemudian mendekomposisi dari jasad tumbuh-tumbuhan hingga menjadi gas rawa. Sifatnya dangkal dan temporer. Bisa setiap saat padam,” kata dia.

Meski demikian, kata Sinung, bila potensi gas tersebut cukup besar, masyarakat bisa memanfaatkannya. Hal itu seperti yang terjadi di Desa Rajek, Kecamatan Godong.  

Sinung mengatakan, pihaknya masih akan melakukan penelitian lebih lanjut terkait fenomena tersebut. Yakni, apakah gas dengan nyala api itu benar-benar gas rawa atau bukan.  

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler