Dua Warga Grobogan Meninggal Akibat Penyakit Leptospirosis
Saiful Anwar
Selasa, 3 Desember 2024 16:45:00
Murianews, Grobogan – Dua orang di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, meninggal dunia karena penyakit leptospirosis sepanjang 2024. Secara total, dari catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan, ada 10 warga Grobogan yang terkena penyakit leptospirosis.
Untuk diketahui, leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Beberapa hewan yang tergolong sebagai perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing, dan babi.
Sub Koordinator Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Grobogan Gunawan Cahyo Utomo menerangkan, pihaknya menemukan 10 kasus sejak Januari 2024. Dia mengatakan, enam kasus di antaranya merupakan probable dan empat sisanya berkategori suspek.
”Di antara 10 orang tersebut, ada dua yang meninggal dunia,” ujar dia, Selasa (3/12/2024).
Berdasarkan data yang dimilikinya, distribusi kasus leptospirosis tersebar di Kecamatan Kedungjati (1 kasus), Godong (1 kasus), Tegowanu (2 kasus) dan Tanggungharjo (2 kasus). Gunawan mengatakan, Grobogan sebenarnya tidak terdapat wilayah yang menjadi endemis.
”Tidak masuk endemis, namun berdekatan dengan daerah endemis seperti Demak,” imbuhnya.
Gunawan memaparkan, kasus leptospirosis termasuk sporadis. Dia mengatakan, biasanya penemuannya disebabkan kondisi lingkungan masyarakat yang kotor, seperti makanan yang tidak ditutup tudung saji.
”Jadi mudah terkena kencing tikus. Namun, setelah petugas kami melakukan penyisiran di lokasi kasus, rata-rata malah lingkungan rumah bersih. Dimungkinkan tertular dari sumber air di sawah atau parit yang tercemar tikus mati,” ucap dia.
Skrining Kontak Erat...
- 1
- 2



