Rabu, 19 November 2025

  

Dia mengatakan, leptospirosis juga disebabkan aktivitas di kebun yang bersentuhan dengan bahan seperti tebon yang terpapar kencing tikus. Kemudian warga bersentuhan tanpa menggunakan alat pelindung sarung tangan.

”Setelah petugas kami melakukan skrining kontak erat serumah dan lingkungan, kami melakukan edukasi pada keluarga serta lingkungan sebagai upaya mencegah penularan, menjaga kebersihan diri lingkungan,” bebernya.

Atas kasus tersebut, pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat yang beraktivitas di kebun, yakni untuk memakai alas kaki dan alat pelindung sarung tangan. Kemudian juga tidak membuang tikus mati di jalanan.

Dia mengatakan, dari puluhan kasus tersebut, gejala yang biasa dialami antara lain demam, nyeri sendi, sakit kepala, mual, muntah. Kemudian konjungtivitis dengan mata berwarna kuning kotor.

Editor: Dani Agus

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler