’’Nanti dipaket-paket, tidak per satu item. Misalnya, 66 kendaraan (motor) itu dibagi menjadi dua paket. Berarti ya masing-masing paket 30 kendaraan,’’ katanya.
Dwi memastikan, hal itu tidak memberatkan bagi pembeli atau peminat lelang. Sebab, setiap lelang yang digelarnya selalu menarik minat pembeli.
’’Kita juga harus memperkirakan paket tersebut bisa terjual. Tapi setiap ada lelang selalu habis, berarti kan memang sudah sesuai,’’ tandasnya.
Murianews, Grobogan – Lelang 8 mobil dan 66 motor dinas milik Pemkab Grobogan, Jawa Tengah ternyata belum rampung hingga menjelang pergantian tahun.
Pemkab melalui Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah menyatakan baru mengajukan lelang ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang di Semarang.
’’Ini baru kami ajukan ke KKNPL Semarang. Belum bisa konfirmasi banyak. Nanti akan dijadwalkan lelangnya,’’ kata Kabid Aset Daerah BPPKAD Grobogan Dwi Putrono, Jumat (13/12/2024).
Dwi menjelaskan, pihaknya memang awalnya menargetkan lelang 74 kendaraan itu rampung akhir tahun ini. Namun, secara aturan sebenarnya tidak harus selesai tahun ini.
’’Memang tidak harus selesai tahun ini. Yang penting kan alurnya sesuai, tahapannya diikuti. Hanya, kalau segera selesai kan kami bisa ke pekerjaan lainnya,’’ imbuhnya.
Terlepas dari gagalnya mencapai target, Dwi mengungkapkan, memang ada banyak detail administrasi yang perlu diselesaikan.
Sebagai contoh, pencatatan nomor rangka dan mesin pada kendaraan roda empat tidak boleh salah. Sebab, ada efek di kemudian hari bagi pemilik kendaraan itu nantinya.
’’Kalau mobil memang harus hati-hati, nomor rangka dan mesin tidak boleh salah. Nanti ada permasalahan, kasihan yang pembelinya, (karena) kalau salah tidak bisa balik nama, jadi STNK, BPKB harus sama,’’ imbuhnya.
Pecah Paket...
Lebih lanjut, Dwi mengatakan, dalam proses lelang nanti akan dilakukan secara paket. Sehingga, tidak dimungkinkan peminat membelinya satu unit saja.
’’Nanti dipaket-paket, tidak per satu item. Misalnya, 66 kendaraan (motor) itu dibagi menjadi dua paket. Berarti ya masing-masing paket 30 kendaraan,’’ katanya.
Dwi memastikan, hal itu tidak memberatkan bagi pembeli atau peminat lelang. Sebab, setiap lelang yang digelarnya selalu menarik minat pembeli.
’’Kita juga harus memperkirakan paket tersebut bisa terjual. Tapi setiap ada lelang selalu habis, berarti kan memang sudah sesuai,’’ tandasnya.
Editor: Zulkifli Fahmi