Setahun kemudian, atau pada 2022 angkanya turun drastis menjadi 11,8 persen. Terakhir, pada 2023 kemiskinan di Grobogan sebesar 11,72 persen.
Kepala BPS Grobogan Anang Sarwoto mengatakan, melalui data tersebut, menurutnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Grobogan dapat melakukan langkah-langkah strategis untuk menjawab permasalahan yang ada.
Anang menambahkan, terkait sinergitas pendataan dengan Pemkab Grobogan, pihaknya akan menggandeng sejumlah pihak, antara lain Bepperda dan Diskominfo.
”Kita akan mengajak Bappeda sebagai perencana dan Kominfo sebagai wali data,” katanya.
Murianews, Grobogan – Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada 2024 berkurang sekitar 3.500 orang dibanding 2023 lalu.
Hal itu terungkap dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Grobogan di Hotel Grand Master Purwodadi pada Selasa (17/12/2024).
Pada Maret 2023, jumlah penduduk miskin tercatat sekitar 162 ribu jiwa. Sedangkan, pada Maret 2024, waktu pelaksaan survei BPS, jumlah penduduk miskin Grobogan sebanyak 159 ribu jiwa.
Dari data tersebut diketahui pula, persentase penduduk miskin di Grobogan pada Maret 2024 sebesar 11,43 persen, turun 0,29 persen dibanding Maret 2023 sebesar 11,72 persen.
Sementara, prosentas penduduk miskin Jawa Tengah pada Maret 2024 sebesar 10,47 persen, atau turun 0,3 persen dibanding Maret 2023. Dengan demikian diketahui, prosntas penduduk miskin di Grobogan lebih tinggi dibanding Jawa Tengah.
Diketahui pula berdasar data tersebut, data kemiskinan di Grobogan dari tahun ke tahun mengalami penurunan, pengecualian pada masa Covid-19 yang mengalami kenaikan. Pada 2017, kemiskinan di Grobogan berada di angka 13,27 persen.
Pada 2018, kemiskinan di Grobogan tercatat turun menjadi 12,31 persen. Kemudian pada 2019, angkanya kembali turun menjadi 11,77 persen.
Berikutnya pada 2020, kemiskinan di Grobogan naik sebesar 12,46 persen imbas pandemi Covid-19. Pada 2021, jumlah warga melarat masih naik menjadi 12,74 persen.
Angka kemiskinan...
Setahun kemudian, atau pada 2022 angkanya turun drastis menjadi 11,8 persen. Terakhir, pada 2023 kemiskinan di Grobogan sebesar 11,72 persen.
Untuk diketahui, Pada 2017, angka garis kemiskinan Grobogan masih di atas Jawa Tengah. Namun pada 2023 ini, angkanya berada di bawah Jawa Tengah.
Kepala BPS Grobogan Anang Sarwoto mengatakan, melalui data tersebut, menurutnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Grobogan dapat melakukan langkah-langkah strategis untuk menjawab permasalahan yang ada.
Anang menambahkan, terkait sinergitas pendataan dengan Pemkab Grobogan, pihaknya akan menggandeng sejumlah pihak, antara lain Bepperda dan Diskominfo.
”Kita akan mengajak Bappeda sebagai perencana dan Kominfo sebagai wali data,” katanya.
Editor: Cholis Anwar