Hal ini sudah menjadi tradisi sejak puluhan tahun lalu. Di rumah warga Nasrani itu pun disediakan makanan ringan hingga makan besar.
Kepala Desa Penadaran Sholehaturidlo menjelaskan, setiap umat Nasrani merayakan Natal pada 25 Desember, sejumlah warga muslim di desanya mendatangi rumah-rumah warga Nasrani.
Kunjungan itu dimaksudkan silaturahmi dan turut berbahagia di hari natal.
”Jadi ini memang sudah tradisi yang sudah lama, untuk saling menjaga silaturahmi antar umat beragama di Desa Penadaran,” kata dia, Kamis (26/12/2024).
Dia pun berharap, tradisi turun-temurun tersebut dapat menjadikan umat beragama di desa yang dipimpinnya itu membawa kebaikan dan kerukunan antar warga. Tradisi menjaga toleransi itu pun diharapkan terus terjaga.
Murianews, Grobogan – Umat muslim di Desa Penadaran, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah silaturahmi ke rumah tetangganya yang Nasrani pada momen perayaan Natal 2024.
Hal ini sudah menjadi tradisi sejak puluhan tahun lalu. Di rumah warga Nasrani itu pun disediakan makanan ringan hingga makan besar.
Warga muslim yang berkunjung pun tak canggung menikmati kudapan yang disediakan si empunya rumah.
Kepala Desa Penadaran Sholehaturidlo menjelaskan, setiap umat Nasrani merayakan Natal pada 25 Desember, sejumlah warga muslim di desanya mendatangi rumah-rumah warga Nasrani.
Kunjungan itu dimaksudkan silaturahmi dan turut berbahagia di hari natal.
”Jadi ini memang sudah tradisi yang sudah lama, untuk saling menjaga silaturahmi antar umat beragama di Desa Penadaran,” kata dia, Kamis (26/12/2024).
Ridlo menambahkan, pada saat hari raya Idul Fitri pun, umat Nasrani juga selalu berkunjung ke warga muslim.
Dia pun berharap, tradisi turun-temurun tersebut dapat menjadikan umat beragama di desa yang dipimpinnya itu membawa kebaikan dan kerukunan antar warga. Tradisi menjaga toleransi itu pun diharapkan terus terjaga.
Tradisi yang dijaga...
Mulyono, warga Nasrani di Desa Penadaran mengatakan tradisi saling berkunjung pada hari besar agama itu sudah berlangsung sejak sekitar tahun 1966-an.
Karenanya, warga pun sudah terbiasa dengan kegiatan saling kunjung beda agama tersebut.
”Tradisi ini sudah lama sejak tahun 1966 sejak agama Katholik masuk Desa Penadaran. Sudah turun-temurun saling berkunjung untuk silaturahmi. Warga sudah terbiasa,” katanya.
Karena sudah terbiasa di setiap momen hari besar masing-masing, warga pun sudah tidak ada rasa canggung. Semua dapat menerima dengan baik.
Siti Mutmainah, muslim warga Desa Penadaran mengaku antusias berkunjung ke tetangga yang Nasrani. Menurutnya, hal itu menciptakan suasana damai di hari Natal.
”Senang tentu saja bisa silaturahmi bisa berdampingan dalam suasana damai dengan tetangga Nasrani,” ucap dia.
Editor: Supriyadi