Pemukiman Warga Penadaran Grobogan Terus Tergerus Sungai Tuntang
Saiful Anwar
Minggu, 29 Desember 2024 16:20:00
Murianews, Grobogan – Pemukiman warga Desa Penadaran, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah terus tergerus Sungai Tuntang. Pemerintah melalui BBWS Pemali Juana diminta bertindak.
Ngatmin, warga setempat mengatakan, total panjang tanah warga yang longsor tergerus Tuntang yakni sepanjang 200 meter dengan lebar 15 meter. Puluhan rumah pun terpaksa dipindah ke tempat yang lebih aman.
”Sejak dahulu, bila dihitung sudah ada sekitar 50 rumah. Ya tanahnya sudah hilang jadi sungai,” katanya, Minggu (29/12/2024).
Dia menambahkan, warga sekitar sudah berusaha mencegah longsor memakai bambu untuk tiang pancang. Namun, ternyata tak kuat menahan derasnya air sungai Tuntang.
”Longsoran tetap terus bertambah dan mengancam pemukiman warga sekitar,” imbuhnya.
Warga lainnya, Jumini menambahkan, dalam kurun waktu 2023-2024, total sudah ada delapan rumah warga yang terpaksa dipindah. Mereka ke tempat saudara hingga ke Perhutani
”Sudah ada delapan KK warga di sini yang pindah tempat. Ada yang pindah ke tanah sendiri di dusun seberang, ada yang numpang saudara, ada yang numpang di tanah milik Perhutani,” kata dia.
Khawatir Longsor...
Jumini menambahkan, meski khawatir dan waswas akan terjadi longsor, sebagian warga tetap memilih bertahan. Sebab, mereka tidak memiliki tanah lain untuk ditempati.
”Di sini tinggal 48 KK yang masih bertahan karena tidak punya tanah untuk pindah,” bebernya.
Jumini pun berharap pemerintah segera menangani longsoran itu. Sehingga warga merasa aman tinggal di rumahnya tanpa dihantui longsor makin lebar.
”Harapannya ya pemerintah bertindak agar tidak was-was dan khawatir longsor,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dusun setempat, Masruri mengaku sudah sering melaporkan kondisi tersebut ke BBWS Pemali Juana di Semarang. Meski kemudian sudah disurvei, namun hingga kini tidak ada tindak lanjut.
”Kita sudah laporkan, bersurat dan membuat proposal, ke BBWS Semarang untuk segera menindaklanjuti. Tapi ya tidak ada respon sama sekali. Cuma sekali disurvei tahun lalu, ya habis itu tidak ada tindak lanjut, katanya.
Pihaknya pun mendesak pemerintah pusat untuk segera menangani longsoran itu. Sehingga warga yang tinggal di dekat sungai Tuntang tak harus pindah.
Editor: Supriyadi



