Kemudian, saat peternak mulai datang, dilakukan penyemprotan disinfektan ke angkutan dan ternaknya sebelum masuk lingkungan pasar.
”Setelah pasar ditutup, dilakukan sterilisasi kembali dengan menyemprotkan disinfektan ke semua area pasar untuk mencegah penularan PMK,” katanya.
”Kebetulan kami mendapatkan droping vaksin 750 dosis untuk vaksinasi,” ujarnya.
Murianews, Grobogan – Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Grobogan Amin Nur Hatta melarang para peternak setempat mendatangkan hewan ternak dari luar daerah. Hal itu menyusul adanya temuan penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap setidaknya 20 ekor sapi.
”Ada 20 ekor ternak yang mati karena PMK. Karena itu, kami minta untuk sementara menahan diri memasukkan hewan ternak dari luar,” katanya, Jumat (3/1/2025).
Amin menjelaskan, jajarannya langsung turun ke lapangan begitu mengetahui ada temuan kasus PMK. Para personelnya melakukan penanganan terhadap hewan ternak yang terpapar.
”Kami juga mlakukan langkah pencegahan dengan penyemprotan disinfektan ke sejumlah ternak maupun kandang,” imbuhnya.
Adapun untuk hewan ternak yang terjangkit, pihaknya langsung memberikan penanganan untuk pemulihan kesehatannya. Yakni, dengan mengisolasi dari ternak lainnya sehingga tidak menular ke ternak lain.
Kemudian, upaya lain untuk pencegahan penularan PMK semakin meluas, pihaknya meminta peternak melapor ke petugas. Yakni ketika ditemukan hewan ternak yang memiliki gejala terserang PMK.
”Kalaupun positif terjangkit PMK, maka harus dikarantina agar tidak menularkan ke ternak lainnya. Karena hewan ternak yang terserang PMK bisa mengakibatkan kematian,” imbuhnya.
Amin mengungkapkan, penyebaran PMK tidak hanya di Grobogan saja. Sebab beberapa kabupaten tetangga juga ditemukan kasus serupa. Karenanya, peternak diminta waspada.
Sterilisasi Pasar...
Lebih lanjut Amin menyebutkan, untuk mengantisipasi penyebaran PMK di pasar ternak, pihaknya melakukan sterilisasi pasar dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan sebelum pasar dibuka.
Kemudian, saat peternak mulai datang, dilakukan penyemprotan disinfektan ke angkutan dan ternaknya sebelum masuk lingkungan pasar.
”Setelah pasar ditutup, dilakukan sterilisasi kembali dengan menyemprotkan disinfektan ke semua area pasar untuk mencegah penularan PMK,” katanya.
Amin menyebut, pihaknya juga terus menggenjot vaksinasi PMK. Hal itu untuk menekan penyebaran penyakit PMK.
”Kebetulan kami mendapatkan droping vaksin 750 dosis untuk vaksinasi,” ujarnya.
Editor: Dani Agus