Penyebab lainnya yakni karena putung rokok sembilan kasus, obat nyamuk (2), api tungku (2), korek api (2), dan lain-lain (3). Selain itu, ada 11 kejadian kebakaran yang tercatat dalam datanya namun penyebabnya masih dalam penyelidikan.
Murianews, Grobogan – Peristiwa kebakaran di Grobogan, Jawa Tengah, sepanjang tahun 2024 masih marak. Tercatat ada 138 kejadian kebakaran di Kabupaten Grobogan, pada tahun lalu.
Kebakan sebanyak ini mengakibatkan kerugian materiil yang tidak sedikit. Total, kerugian akibat ratusan kali kebakaran itu mencapai Rp 59,5 miliar atau nyaris Rp 60 miliar.
Kasi Pencegahan Kebakaran Satpol PP Grobogan Sulardi menjelaskan, kerugian terbesar sepanjang tahun 2024 adalah kebakaran Pasar Gubug. Insiden yang terjadi pada 4 November itu mengakibatkan kerugian sekitar Rp 46,2 miliar.
”Kerugian terbesar karena kebakaran Pasar Gubug. Ratusan kios terbakar, sehingga kerugiannya juga sangat besar,” ujar dia, Senin (6/1/2025).
Sementara dilihat dari intensitas kebakaran, bulan September menjadi yang terbanyak, dengan 23 kejadian. Kemudian disusul bulan Agustus dengan 22 kejadian. Adapun bulan Februari menjadi bulan dengan kejadian kebakaran terendah, yakni hanya dua kejadian saja.
Secara rinci, pada Januari terdapat enam kali kebakaran, Februari (2), Maret (10), April (7), Mei (9), Juni (8), Juli (17). Kemudian Agustus (22), September (23), Oktober (17), November (11), dan Desember (6).
Sementara, dilihat dari daerah kejadian, Kecamatan Purwodadi menjadi yang paling sering terjadi kebakaran, dengan 29 kejadian. Disusul Kecamatan Wirosari dengan 21 kali dan Gubug dengan 17 kali.
”Untuk kecamatan lainya, rata-rata hanya 2 sampai 9 kebakaran dalam satu tahun,” katanya.
Korsleting Listrik...
Sementara itu, dilihat dari pemicu kebakaran, terbanyak adalah korsleting listrik dengan 68 kasus. Urutan kedua karena pembakaran sampah dengan 15 kasus. Kemudian, kebakaran akibat kompor gas dan pembakaran bediang sapi sama-sama sejumlah 13 kasus.
Penyebab lainnya yakni karena putung rokok sembilan kasus, obat nyamuk (2), api tungku (2), korek api (2), dan lain-lain (3). Selain itu, ada 11 kejadian kebakaran yang tercatat dalam datanya namun penyebabnya masih dalam penyelidikan.
Editor: Dani Agus