Meski demikian, karena terbatasnya anggaran, belum seluruh jalan rusak dapat dituntaskan. Wahyu mengatakan, untuk jalan dengan kerusakan ringan dan sedang, akan diperbaiki dengan tambal sulam.
”Petugas rutin diturunkan di jalan untuk melakukan pemetaan pada sejumlah jalan tersebut. Jadi bergantian pengerjaan,” bebernya.
”Kami juga sudah memetakan prioritas pembangunan jalan bagi jalan yang mengalami kerusakan sangat parah agar bisa diperbaiki secepatnya,” tandasnya.
Murianews, Grobogan – Jalan rusak di perbatasan Kabupaten Grobogan-Boyolali, Jawa Tengah masuk dalam daftar jalan yang bakal diperbaiki tahun ini. Total ada 15 ruas jalan yang masuk daftar prioritas Pemkab Grobogan untuk diperbaiki.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Grobogan Dinas Wahyu Tri Darmawanto mengatakan, Pemkab menggelontorkan anggaran sebanyak Rp 26,553 miliar untuk proyek tersebut.
”Kita utamakan yang paling darurat, itu yang kami prioritaskan dulu. Karena anggaran kita juga terbatas,” katanya, Senin (13/1/2025).
Selain ruas jalan perbatasan Boyolali-Desa Rambat, Kecamatan Geyer, ruas lain yang akan dibangun yakni Jalan Taruman-Lengki di Kecamatan Klambu, ruas Jalan R. Soeprapto Purwodadi.
Kemudian ruas lainnya yakni Jalan Nambuhan-Warukaranganyar Kecamatan Purwodadi, Jalan MT Haryono Purwodadi, dan pelebaran jalan dan gorong-gorong di Jalan Untung Suropati Purwodadi.
Berikutnya peningkatan ruas Jalan Panunggalan-Coyo di Kecamatan Pulokulon, peningkatan ruas Jalan Baturagung-Ringinkidul di Kecamatan Gubug, ruas Jalan Purwodadi-Kandangan.
Wahyu mengatakan dari total 940 kilometer jalan milik Pemkab Grobogan, 814 kilometer dalam kondisi mantap. Sedangkan yang perlu diperbaiki sepanjang 128 kilometer.
Jalan yang rusak ringan...
Meski demikian, karena terbatasnya anggaran, belum seluruh jalan rusak dapat dituntaskan. Wahyu mengatakan, untuk jalan dengan kerusakan ringan dan sedang, akan diperbaiki dengan tambal sulam.
”Petugas rutin diturunkan di jalan untuk melakukan pemetaan pada sejumlah jalan tersebut. Jadi bergantian pengerjaan,” bebernya.
Wahyu mengatakan, jalan rabat beton memiliki usia kurang lebih hingga 10 tahun. Selama masa tersebut, pihaknya fokus untuk memperbaiki jalan lainnya.
”Kami juga sudah memetakan prioritas pembangunan jalan bagi jalan yang mengalami kerusakan sangat parah agar bisa diperbaiki secepatnya,” tandasnya.
Editor: Cholis Anwar