Sebelumnya, banjir juga melanda Desa Kenteng, Kecamatan Toroh pada Kamis (16/1/2025) malam lalu. Setidaknya ada 60 rumah yang tergenang akibat banjir tersebut dengan ketinggian 30-50 cm.
”Untuk mengantisipasi timbulnya bencana Hidrometeorologi, BPBD Grobogan melakukan langkah-langkah antisipasi,” ujarnya.
Murianews, Grobogan – Elevasi Sungai Lusi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah terus naik dalam beberapa jam terakhir, Senin (20/1/2025). Statusnya pun sudah awas, karena sudah melebihi 9 meter.
Dalam laporan yang terus diperbarui BPBD Grobogan, elevasi Sungai Lusi di Pos Menduran, Kecamatan Brati pada pukul 19.00 WIB yakni 9.30 meter.
Angka tersebut naik tajam dari jam-jam sebelumya, dengan rincian pukul 18.00 WIB yakni 9,09 meter, pukul 17.00 WIB dengan 9,08 meter, dan pukul 16.00 WIB setinggi 9,07 meter.
Tren elevasinya pun masih terus naik. Sedangkan, sejumlah titik di Kabupaten Grobogan hingga pukul 19.00 WIB malam ini masih dalam kondisi hujan. Di Kecamatan Purwodadi sendiri, hujan juga masih berlangsung hingga berita ini ditulis.
Sementara, elevasi Bendung Klambu juga mengalami tren kenaikan. Pada pukul 18.00 WIB, BPBD Grobogan melaporkan elevasinya telah mencapai 16,15 mdpl dengan status siap.
Sebelumnya, hujan deras yang melanda Grobogan telah mengakibatkan membuat sejumlah desa tergenang banjir, Minggu (19/1/2025) hingga Senin (20/1/2025).
Berdasarkan laporan BPBD Grobogan, banjir terjadi di Desa Monggot, Kecamatan Geyer dengan ketinggian antara 30-50 cm. Sejumlah rumah dilaporkan telah kemasukan genangan banjir.
Titik banjir lainnya yakni di Dusun Jetis, Desa Katong, Kecamatan Toroh. Banjir melanda sawah dengan padi yang berumur 65 hari. Total ada sekitar 16 hektar sawah yang terdampak dalam banjir kali ini.
Waspada Banjir...
Di sosial media juga beredar informasi banjir melanda jalanan di Desa Boloh, Kecamatan Toroh pada Minggu tadi malam. Namun, diperkirakan genangan sudah surut beberapa jam kemudian.
Sebelumnya, banjir juga melanda Desa Kenteng, Kecamatan Toroh pada Kamis (16/1/2025) malam lalu. Setidaknya ada 60 rumah yang tergenang akibat banjir tersebut dengan ketinggian 30-50 cm.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto sebelumnya menyatakan, puncak musim hujan diperkirakan berlangsung akhir Januari hingga Februari 2025. Warga Kabupaten Grobogan pun diminta waspada terjadinya banjir.
”Untuk mengantisipasi timbulnya bencana Hidrometeorologi, BPBD Grobogan melakukan langkah-langkah antisipasi,” ujarnya.
Editor: Cholis Anwar
