Kamis, 20 November 2025

Murianews, GroboganBanjir di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah melumpuhkan arus lalu lintas dari Kecamatan Gubug, Grobogan ke Salatiga, Rabu (22/1/2025).

Seorang warga Desa Gubug, Arkan mengatakan genangan di lokasi terdalam antara 50 cm hingga 1 meter.

Dia menuturkan, bila tanggul Sungai Tuntang yang jebol di Desa Papanrejo tak segera tertangani, genangan air di kawasan Gubug tak akan surut. Jalan Gubug-Salatiga pun turut terdampak.

”Untuk jalan Gubug ke Salatiga, ketinggian genangan ada yang satu meter, ada yang setengah meter. Motor sebaiknya jangan lewat sini dulu,” kata dia.

Dia menambahkan, ada sebagian warga yang terpaksa mengungsi karena terdampak banjir kali ini. Dia pun tentu berharap tanggul jebol segera tertangani sehingga banjir segera surut.

Adapun Hans, seorang warga Pati yang akan menuju ke Salatiga mengaku tak menyangka jalan tersebut tergenang banjir hingga tinggi. Dia pun menunda perjalannya dan memilih bermalam ke kerabat dulu hingga banjir surut.

”Tidak berani nerabas. Ini katanya sampai ke dengkul, takut mogok,” kata dia.

Total Desa Terdampak...

Sebagaimana diberitakan, per Rabu (22/1/2024), BPBD Grobogan melaporkan total ada 41 desa terdampak dari 11 kecamatan.

Rinciannya, Kecamatan Purwodadi (6 desa dan kelurahan), Toroh (5 desa), Grobogan (2 desa), Karangrayung (2 desa), Kedungjati (2 desa).

Kemudian Gubug (4 desa), Tawangharjo (3 desa), Penawangan (5 desa), Godong (11 desa), serta Brati (1 desa) dan Klambu (1 desa).

Total sebanyak ada 8.282 rumah tergenang. Berikutnya ada 6 rumah hanyut dan 10 rumah roboh serta 7 rusak ringan di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug.

Banjir juga menyebabkan 17 titik tanggul jebol dari tiga tanggul sungai. Sungai Tuntang (6 titik), Sungai Jajar (10 titik), dan Sungai Tlecer (1 titik).

Titik tanggul jebol tersebar di Kecamatan Gubug, Godong, dan Karangrayung. BPBD juga mencatat, masih ada 60 jiwa yang mengungsi di gedung PCNU Grobogan.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler