Pembersihan patung itu agar pelaksanaan ibadah pada Tahun Baru Imlek pada Rabu (29/1/2025) mendatang dalam keadaan baik.
Ketua Yayasan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Purwodadi Budi Wiguna, pengelola klenteng tersebut menjelaskan, patung-patung dewa tersebut merupakan perlambangkan pemujaan. Pembersihan dilakukan setelah selama setahun dipakai untuk peralatan upacara.
Cara pembersihan tak boleh sembarangan. Budi mengatakan, pembersihan harus dilakukan jelang pergantian tahun.
”Pembersihan dilakukan di waktu khusus, seperti ketika semua dewa naik ke langit saat ini. saat patung dalam kondisi kosong karena ruhnya naik ke langit,” terangnya.
Dia menerangkan, Dewa Ciauw Kun Kong atau Dewa Dapur naik ke langit untuk memberikan laporan kejadian selama setahun. Ritual pembersihan dianggap sebagai pengantar para dewa-dewi naik ke atas kayangan.
Budi mengatakan, ruh mereka akan kembali ke tempat semula beberapa hari setelah pembersihan. Pembersihan dilakukan dengan pengelapan patung, mencuci rak, kemudian membersihkan area Klenteng.
Murianews, Grobogan – Puluhan patung dewa di Kelenteng Hok An Bio Purwodadi, di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dibersihkan, Jumat (24/1/2025).
Pembersihan patung itu agar pelaksanaan ibadah pada Tahun Baru Imlek pada Rabu (29/1/2025) mendatang dalam keadaan baik.
Ketua Yayasan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Purwodadi Budi Wiguna, pengelola klenteng tersebut menjelaskan, patung-patung dewa tersebut merupakan perlambangkan pemujaan. Pembersihan dilakukan setelah selama setahun dipakai untuk peralatan upacara.
Cara pembersihan tak boleh sembarangan. Budi mengatakan, pembersihan harus dilakukan jelang pergantian tahun.
”Pembersihan dilakukan di waktu khusus, seperti ketika semua dewa naik ke langit saat ini. saat patung dalam kondisi kosong karena ruhnya naik ke langit,” terangnya.
Dia menerangkan, Dewa Ciauw Kun Kong atau Dewa Dapur naik ke langit untuk memberikan laporan kejadian selama setahun. Ritual pembersihan dianggap sebagai pengantar para dewa-dewi naik ke atas kayangan.
Budi mengatakan, ruh mereka akan kembali ke tempat semula beberapa hari setelah pembersihan. Pembersihan dilakukan dengan pengelapan patung, mencuci rak, kemudian membersihkan area Klenteng.
Selain itu, penjaga kelenteng juga akan rutin mengganti menu persembahan jelang Imlek. Khusus jelang Imlek, hampir setiap hari menu persembahan diganti.
Tahun Ular Kayu...
Budi menyebut, tahun baru nanti merupakan tahun ular kayu. Dia pun berharap, tahun tersebut bisa memberikan kedamaian dan kesejahteraan.
”Ular kan melambangkan kecerdikan dan kesabaran. Harapannya akan memberikan kedamaian dan kesejahteraan,” kata dia.
Budi menerangkan Kelenteng Hok An Bio meliputi tiga dharma atau tiga kepercayaan. Ketiganya yakni Tao, Budha dan Konghucu. Dijelaskannya, masing-masing kepercayaan memiliki patung sendiri-sendiri.
”Tridharma melingkupi tiga dharma atau tiga kepercayaan, jadi patungnya ada banyak sekali. Patung tuan rumah ada Patung Dewa Bumi. Patung-patung yang lain ada banyak,” jelasnya.
Budi menerangkan, dalam perayaan Tahun Baru Imlek, biasanya hanya dilakukan sembahyang dan kemudian ramah tamah dengan keluarga. Barulah, pada Cap Go Meh, nantinya akan digelar barongsai.
”Kalau untuk saat hari Imlek, hanya untuk keluarga saja. Nanti barongsai saat Cap Go Meh, 15 hari setelah Imlek,” imbuhnya.
Editor: Cholis Anwar