Mendapat laporan itu, pihaknya langsung menerjunkan enam tim untuk menanganani belasan tiang roboh tersebut.
”Hari ini juga, kita turunkan enam tim. Kemungkinan sampai malam,” kata dia.
Diwang menegaskan, perbaikan tidak mungkin selesai 100 persen hari ini. Tiang-tiang yang kondisinya rusak nantinya akan diganti. Sedangkan, yang masih memungkinkan dipakai, akan dipasang kembali.
”Rata-rata akan diganti. Tapi yang masih bisa dipakai ya dipakai lagi. Yang sudah patah, ya diganti,” ujar dia.
Murianews, Grobogan – Sebanyak 14 tiang listrik di Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah roboh bersamaan pada Minggu (2/2/2025) dini hari.
Beruntung, tak ada yang menimpa rumah warga sehingga tak ada korban. Saat ini, pihak PLN masih melakukan perbaikan.
Team Leader Teknik PLN ULP Purwodadi Diwang Pamungkas menjelaskan, dari 14 tiang yang ambruk itu, sembilan tiang berada di area persawahan dan lima sisanya di permukiman warga.
”Robohnya tadi dini hari, laporannya pukul 02.00 WIB. Ini hari ini langsung kami tangani. Tidak ada yang menimpa rumah, dan tidak ada korban dari warga. Alhamdulillah,” kata Diwang.
Dia mengatakan, sebenarnya tiang yang roboh hanya berjumlah lima tiang saja, yakni yang berada di pemukiman warga. Namun, tiang-tiang lainnya tertarik kabel di tiang yang lebih dulu roboh.
Disinggung penyebab robohnya tiang, ia menduga hal itu terjadi karena adanya perubahan struktur tanah di sekitarnya. Kebetulan, di sekitar lokasi sedang dibangun talud.
”Infonya, perubahan struktur tanah karena ada pembangunan talud dan karena hujan deras,” imbuhnya.
Terjunkan tim…
Mendapat laporan itu, pihaknya langsung menerjunkan enam tim untuk menanganani belasan tiang roboh tersebut.
”Hari ini juga, kita turunkan enam tim. Kemungkinan sampai malam,” kata dia.
Diwang menegaskan, perbaikan tidak mungkin selesai 100 persen hari ini. Tiang-tiang yang kondisinya rusak nantinya akan diganti. Sedangkan, yang masih memungkinkan dipakai, akan dipasang kembali.
”Rata-rata akan diganti. Tapi yang masih bisa dipakai ya dipakai lagi. Yang sudah patah, ya diganti,” ujar dia.
Editor: Supriyadi
