Yustina, seorang pemilik pangkalan di Purwodadi menyatakan, pangkalan miliknya dalam sepekan dijatah 200 tabung dengan pengiriman dua kali.
Dia mengaku dalam pelayanannya lebih mengutamakan warga sekitar. Sehingga warga sekitar tidak kehabisan jatah elpiji bersubsidi itu.
”Kamu utamakan warga sekitar dulu, agar bisa dipakai untuk keperluan sehari-hari," kata dia.
Murianews Grobogan – Kuota gas elpiji 3 kg atau gas melon untuk Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk tahun ini berkurang dibanding 2024 lalu.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Grobogan Christina Setyaningsih menjelaskan, jatah gas melon bagi Grobogan pada 2024 lalu sebanyak 36.187 metrik ton. Sedangkan untuk tahun 2025 ini sebanyak 35.319 metrik ton.
”Jadi kuota tahun ini dikurangi sekitar 2 persen,” ujarnya, Rabu (12/3/2025).
Dia menambahkan, sebenarnya pihaknya sempat mengajukan jatah kuota elpiji bersubsidi pada 2025 menjadi 43.736 metrik ton. Namun, kenyataannya justru jatahnya berkurang dibanding tahun lalu.
Christina berharap, pengurangan kuota gas melon untuk Grobogan tidak akan berdampak besar. Pasalnya, pada tahun lalu kuota yang terserap sebanyak 35.666 metrik ton atau sisa kurang dari 2 persen.
Untuk diketahui, hingga kini kelangkaan gas melon masih terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Grobogan.
Seorang warga, Herman mengaku harus mengantre di sebuah pangkalan gas melon di Kelurahan Kuripan, Purwodadi untuk mendapatkan gas bersubsidi.
Jatah di pangkalan itu sendiri hanya 100 tabung, sehingga tidak mencukupi bagi seluruh pengantre. Terutama untuk mereka yang datang belakangan dan bukan warga setempat.
Mengutamakan Warga Sekitar...
Yustina, seorang pemilik pangkalan di Purwodadi menyatakan, pangkalan miliknya dalam sepekan dijatah 200 tabung dengan pengiriman dua kali.
Dia mengaku dalam pelayanannya lebih mengutamakan warga sekitar. Sehingga warga sekitar tidak kehabisan jatah elpiji bersubsidi itu.
”Kamu utamakan warga sekitar dulu, agar bisa dipakai untuk keperluan sehari-hari," kata dia.
Editor: Dani Agus