Itu diungkapkannya pada saat menijau panen di sawah milik petani dalam Gapoktan Sedyo Utomo di Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (19/2/2025).
Ahmad Aris, Petugas Pemeriksa Kualitas UB Jastasma Wilayah Jawa Tengah Cabang Semarang mengungkapkan, kadar air (KA) pada gabah yang baru saja dipanen itu sebesar 30 persen.
Sedangkan, tingkat berat netto gabah mencapai 97 persen. Dia mengecek langsung gabah yang baru saja dipanen.
”Dari sampel 100 gram, kita dapati kadar air 30 persen dan kotoran 3 persen saja. Dari 100 gram, terdapat 3gram kotor atau gabah kopong. Termasuk kualitas yang terbaik karena hanya kotor 3 persen,” ungkap dia.
Lebih lanjut, dia menyebut, para petani di Gapoktan tersebut tentu semringah karena ada kepastian harga setelah dibeli Bulog.
Sebab, bila diserahkan ke tengkulak sebagaimana biasa, pada saat panen raya, biasanya harganya akan anjlok.
Murianews, Grobogan – UB Jastasma, unit bisnis yang melayani jasa pemberantasan hama dan survei milik Bulog mengungkap kualitas gabah petani Grobogan.
Itu diungkapkannya pada saat menijau panen di sawah milik petani dalam Gapoktan Sedyo Utomo di Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (19/2/2025).
Ahmad Aris, Petugas Pemeriksa Kualitas UB Jastasma Wilayah Jawa Tengah Cabang Semarang mengungkapkan, kadar air (KA) pada gabah yang baru saja dipanen itu sebesar 30 persen.
Sedangkan, tingkat berat netto gabah mencapai 97 persen. Dia mengecek langsung gabah yang baru saja dipanen.
”Dari sampel 100 gram, kita dapati kadar air 30 persen dan kotoran 3 persen saja. Dari 100 gram, terdapat 3gram kotor atau gabah kopong. Termasuk kualitas yang terbaik karena hanya kotor 3 persen,” ungkap dia.
Lebih lanjut, dia menyebut, para petani di Gapoktan tersebut tentu semringah karena ada kepastian harga setelah dibeli Bulog.
Sebab, bila diserahkan ke tengkulak sebagaimana biasa, pada saat panen raya, biasanya harganya akan anjlok.
Sebelumnya diberitakan, gabah petani milik Gapoktan Sedyo Utomo di Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh dibeli Bulog dengan harga Rp 6.500 per kilogram.
Lebih Rendah...
Harga itu diketahui lebih rendah dari harga pasaran saat ini, yakni sekitar Rp 6.600 hingga Rp 6.700 per kilogram.
Namun, para petani tetap berkomitmen menjual ke Bulog karena ada kepastian harga.
Sebab, harga di tengkulak sangat dinamis, sebagaimana dialami para petani pada musim tanam dua (MT-2) yang lalu, seharga Rp 4.500 per kilogram.
Secara keseluruhan, ada total 50 hektar sawah Gapoktan yang dikerjasamakan dengan Bulog. Dalam satu hektar sawah, kali ini diprediksi mampu menghasilkan sekitar 7 ton.
Adapun kerjasama tersebut dilakukan untuk mewujudkan swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Dengan begitu, Indonesia yang mayoritas masyarakatnya petani tidak perlu impor beras.
Editor: Zulkifli Fahmi