Kamis, 20 November 2025

Pada prosesi sebelum-sebelumnya kemudian digelar tayub dalam perayaannya. Kali ini juga ditiadakan.

”Setelah tumpengan ada tarian lokal, tayub. Ini juga kita tiadakan. Yang ada hanya gunungan, sebagai tradisi doa, sedekah untuk kemakmuran bumi Grobogan,” tambah dia.

Untuk diketahui, kirab Boyong Grobog menceritakan secara simbolis perpindahan pusat pemerintahan dari Kelurahan Grobogan, Kecamatan Grobogan ke Kecamatan Purwodadi.

Kirab ini merupakan agenda tahunan Pemkab Grobogan yang dimulai sejak 2012 lalu, di masa pemerintahan Bupati Bambang Pudjiono. Kegiatan itu kemudian diteruskan di masa pemerintahan Bupati Sri Sumarni hingga kini Bupati Setyo Hadi.

Dalam prosesi sebelum-sebelumnya, kirab Boyong Grobog diikuti rombongan petani yang membawa gunungan hasil pertanian dari desa di Kecamatan Grobogan.

Gunungan itu kemudian diperebutkan oleh warga sekitar saat sampai di Purwodadi. Adapun kirab Boyong Grobog juga pernah disederhanakan di masa pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler