Rabu, 19 November 2025

Dia menekankan, jika BBWS butuh alat, Pemprov Jateng bakal mengupayakannya. Pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk normalisasi tanggul.

Dia mengaku khawatir, tanpa normalisasi, maka tanggul akan kembali jebol. Ketiga, adalah melakukan modifikasi cuaca agar saat masa perbaikan tanggul maka curah hujan berkurang. Modifikasi cuaca dilakukan setelah koordinasi dengan BMKG.

”Setelah jebolnya ditutup, maka dilakukan normalisasi. Alokasi anggaran dari pusat. Kemudian modifikasi cuaca,” jelas dia.

Dijelaskannya, penyebab utama jebolnya tanggul tersebut yakni karena intensitas curah hujan ekstrem di wilayah hulu Rawapening. Intensitas mencapai 160,5 mm atau lebih dari 150mm sebagai batas status ekstrem.

Editor:  Anggara Jiwandhana

 

 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler