Wahyu mengatakan, pihak BPBD Jawa Tengah terus berkoordinasi dengan pihaknya terkait penanganan dan kebutuhan dasar yang diperlukan para pengungsi. Sejauh ini, kebutuhan pengungsi pun dapat tercukupi.
Selain merendam pemukiman dan jalan, banjir juga merendam sawah seluas 526 hektare.
Seperti diberitakan, tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Gubug, jebol lagi pada Minggu (9/3/2025) pagi dengan lebar sekitar 30 meter. Akibatnya, banjir kembali melanda desa setempat dan sekitarnya.
Desa dengan dampak terparah yakni Ringinkidul, yang bersebelahan dengan Baturagung. Ada lebih dari 700 rumah tergenang, ketinggian mencapai 1,5 meter di titik terdalam.
Murianews, Grobogan – Dampak banjir Grobogan akibat jebolnya tanggul sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah masih meluas hingga Rabu (12/3/2025) hari ini.
Kini, berdasar catatan BPBD Grobogan masih terdapat 635 warga yang mengungsi.
Adapun rinciannya untuk pengungsi di Desa Baturagung masih ada 215 pengungsi dengan 27 orang di antaranya menempati balaidesa setempat. Sisanya, mengungsi di rumah saudara atau tetangga yang tidak kebanjiran.
Kemudian di Ringinkidul, masih ada 275 pengungsi. Mereka menempati gereja (155 orang), dan masjid setempat (120 orang).
Kemudian 50 orang di Desa Cangkring, tercatat mengungsi di rumah saudara dan tetangga. Sementara di Desa Pepe, 53 orang mengungsi di balaidesa dan 42 lainnya di PAUD desa setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto dalam keterangan tertulis menyebutkan, warga terdampak banjir secara total sebanyak 6.330 keluarga terdampak.
”Mayoritas pengungsi banjir Grobogan dari warga Kecamatan Gubug dan Tegowanu yang terdampak jebolan tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung,” katanya
Sementara banjir di kecamatan lain yang sempat terjadi, seperti di Kedungjati, Toroh, Purwodadi, dan Tawangharjo sudah surut sejak Senin lalu.
Koordinasi digencarkan...
Wahyu mengatakan, pihak BPBD Jawa Tengah terus berkoordinasi dengan pihaknya terkait penanganan dan kebutuhan dasar yang diperlukan para pengungsi. Sejauh ini, kebutuhan pengungsi pun dapat tercukupi.
”Kami telah mendirikan dapur umum di GKJ (Gereja Kristen Jawa) Tempurung dan musala Desa Ringinkidul, juga Balaidesa Baturagung,” pungkasnya.
Selain merendam pemukiman dan jalan, banjir juga merendam sawah seluas 526 hektare.
Seperti diberitakan, tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Gubug, jebol lagi pada Minggu (9/3/2025) pagi dengan lebar sekitar 30 meter. Akibatnya, banjir kembali melanda desa setempat dan sekitarnya.
Desa dengan dampak terparah yakni Ringinkidul, yang bersebelahan dengan Baturagung. Ada lebih dari 700 rumah tergenang, ketinggian mencapai 1,5 meter di titik terdalam.
Editor: Anggara Jiwandhana
