Jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Baturagung kali ini merupakan ke sekian kalinya. Menurut warga, mereka sudah merasakan banjir empat kali sejak awal 2025.
Jebolan tanggul pertama terjadi pada 21 Januari 2025 lalu. Ada tiga titik tanggul yang jebol yang mengakibatkan belasan rumah warga hanyut dan puluhan lainnya rusak parah.
Belum rampung tanggul ditambal, air Sungai Tuntang meluap dipicu hujan deras di daerah hulu. Banjir pun kembali menggenangi rumah warga. Beberapa waktu kemudian, tanggul jebol lagi dan banjir kembali terjadi.
Murianews, Grobogan – Bupati Grobogan Setyo Hadi menyatakan akan semaksimal mungkin mengatasi banjir akibat tanggul jebol di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Grobogan, Jawa Tengah, belakangan ini.
Bupati menegaskan akan bekerja sama dengan pihak provinsi hingga pusat untuk penanganannya.
”Saya berupaya semaksimal mungkin, karena banjir kan sifatnya (bencana) alam. Nanti akan bekerjasama dengan provinsi. Kebetulan visi misinya sama (dengan provinsi),” ujar Bupati, Rabu (19/3/2025).
Dijelaskannya, ada tantangan bersama-sama untuk penanganan banjir tersebut. Termasuk terkait kondisi Sungai Tuntang yang disebutnya sudah tidak ideal.
”Ada tantangan bersama-sama. Kebetulan saluran di Sungai Tuntang ini kurang baik,” imbuhnya.
Seperti diberitakan, tanggul Sungai Tuntang yang jebol sepanjang 30-50 meter mengakibatkan banjir besar melanda Desa Baturagung dan sekitarnya. Ratusan warga sempat mengungsi akibat musibah tersebut.
Desa sebelah Baturagung yang turut terdampak banjir ini antara lain Ringinkidul, Pepe, Cangkring, Tlogomulyo, hingga Tunjungharjo.
Bupati Setyo Hadi hingga Gubernur Jateng Ahmad Luthfi pun sempat menyambangi lokasi pengungsian hingga titik tanggul jebol pekan lalu. Gubernur meminta agar penanganan tanggul jebol dilakukan secepat mungkin.
Tanggul Jebol Lagi...
Penanganan tanggul jebol hingga kini masih berlangsung. Tanggul yang jebol sudah berhasil ditambal, namun masih dilakukan perapian dan peninggian.
Jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Baturagung kali ini merupakan ke sekian kalinya. Menurut warga, mereka sudah merasakan banjir empat kali sejak awal 2025.
Jebolan tanggul pertama terjadi pada 21 Januari 2025 lalu. Ada tiga titik tanggul yang jebol yang mengakibatkan belasan rumah warga hanyut dan puluhan lainnya rusak parah.
Belum rampung tanggul ditambal, air Sungai Tuntang meluap dipicu hujan deras di daerah hulu. Banjir pun kembali menggenangi rumah warga. Beberapa waktu kemudian, tanggul jebol lagi dan banjir kembali terjadi.
Editor: Dani Agus