Mereka antusias membeli sembako yang disediakan Sukun dan puluhan stand di lokasi acara. Meski kadang harus berdesak-desakan dengan pembeli lain, namun mereka lega setelah sembako berada di genggaman tangan.
Zila, warga Desa Sambak, Kecamatan Purwodadi mengaku senang dengan pasar murah tersebut. Harga yang dijual, kata dia, selisih sekitar Rp 5 ribu dari harga pasar.
”Ada selisihnya lumayan, Rp 5 ribuan. Tadi bawa kupon, beli beras, gula, minyak, telor,” ujar dia di lokasi.
Sementara, Siti, warga Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Purwodadi mengaku tertarik ke pasar murah itu karena banyak tetangga yang ikut.
Dia datang tanpa kupon, namun pada akhirnya tetap bisa membeli sembako dengan lebih murah di stan Sukun.
”Terima kasih, karena walau pun tidak dapat kupon tetap bisa membeli sembako murah di sini,” katanya.
Murianews, Grobogan – Ratusan warga Grobogan, Jawa Tengah tampak semringah mendapatkan harga miring dalam Gebyar Pasar Murah yang digelar Pemkab Grobogan bersama Sukun Spesial Baru di Alun-Alun Purwodadi, Senin (24/3/2025).
Mereka antusias membeli sembako yang disediakan Sukun dan puluhan stand di lokasi acara. Meski kadang harus berdesak-desakan dengan pembeli lain, namun mereka lega setelah sembako berada di genggaman tangan.
Sukun Spesial Baru dalam Gebyar Pasar Murah itu menyediakan sembako murah berisi beras 5 kilogram, mie instan, telur, dan produk lainnya sebesar Rp 95 ribu. Harga itu lebih murah dibanding harga aslinya sekitar Rp 120 ribu.
Zila, warga Desa Sambak, Kecamatan Purwodadi mengaku senang dengan pasar murah tersebut. Harga yang dijual, kata dia, selisih sekitar Rp 5 ribu dari harga pasar.
”Ada selisihnya lumayan, Rp 5 ribuan. Tadi bawa kupon, beli beras, gula, minyak, telor,” ujar dia di lokasi.
Sementara, Siti, warga Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Purwodadi mengaku tertarik ke pasar murah itu karena banyak tetangga yang ikut.
Dia datang tanpa kupon, namun pada akhirnya tetap bisa membeli sembako dengan lebih murah di stan Sukun.
”Terima kasih, karena walau pun tidak dapat kupon tetap bisa membeli sembako murah di sini,” katanya.
Kemiskinan Ekstrem...
Sebelumnya diberitakan, Bupati Grobogan Setyo Hadi menutup rangkaian pasar murah yang digelar Pemkab Grobogan. Penutupan dilakukan dalam Gebyar Pasar Murah 2025 di Alun-Alun Purwodadi, Senin (24/3/2025).
Pelaksanaan pasar murah 2025 dilangsungkan sejak sebelum datangnya bulan Ramadan di 20 lokasi. Setiap kecamatan, ada satu desa yang ketempatan pasar murah.
Khusus di Kecamatan Purwodadi, digelar dua kali. Satu di antaranya dilakukan pada penutupan kali ini.
Bupati Setyo Hadi menyebutkan, pasar murah digelar meringankan beban masyarakat kurang mampu. Juga untuk meningkatkan daya beli kebutuhan pokok masyarakat desa kategori kemiskinan ekstrem di Grobogan di bulan Ramadan dan jelang Idulfitri 1446 H.
Editor: Dani Agus