Muh Dawam, salah satu petani setempat mengatakan, satu-satunya jalan agar lahan tidak menganggur yakni ditanami palawija dulu. Sehingga, petani yang sawahnya terdampak tetap bisa menggarap lahannya.
”Sekarang ditanami dulu, tanaman yang mungkin, seperti kacang atau yang lain,” katanya, Sabtu (12/4/2025).
Dawam merupakan petani yang menggarap lahan desa. Total ada dua bahu (0,8 hektar per bahu) lahan desa yang digarapnya.
”Kami minta ganti uang tidak bisa. Kemudian setelah berembuk, dikasih satu kali musim tanam untuk tahun depan. Tapi syaratnya kali ini tetap ditanami. Nanti kami bagi hasil dengan pemdes. Kalau sekarang tidak ditanami, tidak dikasih satu musim tanam lagi,” imbuhnya.
Kadus Mintreng Desa Baturagung Hamidun mengungkapkan, pihak desa tidak bisa mengembalikan uang tersebut. Sebab, tentu anggaran yang tersedia terbatas.
Murianews, Grobogan – Sejumlah petani di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang sawahnya tertimbun lumpur akan menanami sawah tersebut dengan palawija. Mengingat, apabila memaksa ditanami padi, khawatirnya tidak membuahkan hasil.
Muh Dawam, salah satu petani setempat mengatakan, satu-satunya jalan agar lahan tidak menganggur yakni ditanami palawija dulu. Sehingga, petani yang sawahnya terdampak tetap bisa menggarap lahannya.
”Sekarang ditanami dulu, tanaman yang mungkin, seperti kacang atau yang lain,” katanya, Sabtu (12/4/2025).
Dawam merupakan petani yang menggarap lahan desa. Total ada dua bahu (0,8 hektar per bahu) lahan desa yang digarapnya.
Ia menerangkan, meski sawah tertimbun lumpur, namun pihak pemdes menolak mengembalikan uangnya. Hanya saja, pemdes memberikan tambahan satu musim tanam untuk tahun depan.
”Kami minta ganti uang tidak bisa. Kemudian setelah berembuk, dikasih satu kali musim tanam untuk tahun depan. Tapi syaratnya kali ini tetap ditanami. Nanti kami bagi hasil dengan pemdes. Kalau sekarang tidak ditanami, tidak dikasih satu musim tanam lagi,” imbuhnya.
Kadus Mintreng Desa Baturagung Hamidun mengungkapkan, pihak desa tidak bisa mengembalikan uang tersebut. Sebab, tentu anggaran yang tersedia terbatas.
Penyediaan bibit...
Kemudian, terkait penanaman lahan dengan palawija, pihaknya pun berharap pihak pemerintah daerah atau dinas terkait bisa membantu penyediaan bibit. Sehingga, dapat mengurangi beban warga.
”Saat ini, yang cocok kacang tanah. Mudah-mudahan dinas terkait bisa membantu bibit,” ujar dia.
Sebagai langkah awal untuk penggarapan lahan tersebut, puluhan petani pun telah melakukan pengukuran baru-baru ini.
”Ini disepakati, setelah rembuk desa, petani menentukan batas tanahnya sendiri-sendiri. Kehadirannya 80 persen. Sekitar 30 orang tadi yang hadir,” katanya.
Seperti diketahui, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Grobogan dilanda tanggul jebol hingga mengakibatkan banjir besar beberapa kali. Akibat tanggul jebol itu, lumpur dari Sungai Tuntang mengalir ke pemukiman hingga persawahan warga.
Editor: Cholis Anwar