Namun, hingga kini dampaknya masih sangat dirasakan warga. Rumah-rumah yang rusak berat masih tampak belum diperbaiki.
Sebuah rumah yang tepat berada di titik tanggul yang jebol juga masih tampak rusak berat. Dinding-dindingnya masih menganga.
Di pinggiran jalan, tampak masih banyak gunungan lumpur yang sudah kering. Jalanan sudah bisa dilalui lancar, kendati masih dihiasi lumpur yang juga telah mengering.
Hanya saja, ketika hujan tiba, jalan tersebut menjadi lebih licin.
Seorang warga bernama Bibit mengaku, rumah keluarga besarnya menjadi salah satu yang terdampak paling parah.
Rumah ibunya yang terbuat dari papan hanyut, dan rumah saudaranya hingga anaknya banyak yang rusak parah.
”Rumah saya. ya rusak, rumah anak saya. Air bobol, langsung kocar-kacir, barang-barang hilang semua. Orang-orang pada ngungsi saat itu,” kata perempuan 50 tahunan itu, Rabu (12/2/2025).
Murianews, Grobogan – Banjir besar akibat tanggul jebol Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, telah berlalu tiga pekan lalu.
Namun, hingga kini dampaknya masih sangat dirasakan warga. Rumah-rumah yang rusak berat masih tampak belum diperbaiki.
Sebuah rumah yang tepat berada di titik tanggul yang jebol juga masih tampak rusak berat. Dinding-dindingnya masih menganga.
Di pinggiran jalan, tampak masih banyak gunungan lumpur yang sudah kering. Jalanan sudah bisa dilalui lancar, kendati masih dihiasi lumpur yang juga telah mengering.
Hanya saja, ketika hujan tiba, jalan tersebut menjadi lebih licin.
Seorang warga bernama Bibit mengaku, rumah keluarga besarnya menjadi salah satu yang terdampak paling parah.
Rumah ibunya yang terbuat dari papan hanyut, dan rumah saudaranya hingga anaknya banyak yang rusak parah.
”Rumah saya. ya rusak, rumah anak saya. Air bobol, langsung kocar-kacir, barang-barang hilang semua. Orang-orang pada ngungsi saat itu,” kata perempuan 50 tahunan itu, Rabu (12/2/2025).
Tanggul Sungai Tuntang Jebol...
Saat ini, memang sudah tidak ada pengungsi di balai desa maupun di masjid. Mereka yang rumahnya hanyut atau rusak berat untuk sementara ikut tinggal di rumah saudaranya masing-masing.
Dia tentu berharap tanggul jebol yang sampai mengakibatkan banjir besar tak terjadi lagi. Banjir membuat warga sedih dan mengalami kerepotan yang luar biasa.
Pada kesempatan itu, dia juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu warga terdampak banjir di desanya. Dia menyebut, bantuan datang dari banyak lembaga dan komunitas, baik pemerintah maupun swasta.
”Bantuan banyak, dari pemerintah dan lainnya. Terima kasih kepada semuanya, dan semoga sehat,” bebernya.
Seperti diketahui, Desa Baturagung menjadi titik terparah dari dampak tanggul Sungai Tuntang yang jebol, tiga pekan lalu. Puluhan rumah hanyut, puluhan rusak berat, dan ratusan lainnya rusak ringan tersapu banjir.
Lumpur-lumpur pun menggunung di jalan hingga jalan ke desa sebelah sempat tak bisa dilintasi.
Editor: Dani Agus