Baturagung menjadi desa dengan dampak terparah di antara 98 desa di 14 kecamatan di Grobogan yang terdampak banjir kali ini.
Secara total, berdasarkan data BPBD Grobogan, ada 12 rumah hanyut atau hilang, 22 rumah roboh atau rusak berat, dan 50 lainnya rusak ringan di Desa Baturagung.
Dampak terparah dialami RT 1 dan RT 2 RW 4 Dusun Mintreng. Empat tanggul Sungai Tuntang yang jebol menerjang rumah-rumah warga di dua RT itu.
Desa Ringinkidul sendiri juga ikut terdampak banjir akibat tanggul jebol di Baturagung. Jalanan dan rumah di desa itu tergenang hingga selutut orang dewasa.
Akses lainnya, dari Desa Tambakan, Kecamatan Gubug, sebagian jalan juga masih tergenang banjir. Akses utama kini pun hanya dari arah Desa Gubug.
Murianews, Grobogan – Puluhan rumah di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah porak-poranda diterjang banjir Grobogan di awal 2025 ini.
Baturagung menjadi desa dengan dampak terparah di antara 98 desa di 14 kecamatan di Grobogan yang terdampak banjir kali ini.
Secara total, berdasarkan data BPBD Grobogan, ada 12 rumah hanyut atau hilang, 22 rumah roboh atau rusak berat, dan 50 lainnya rusak ringan di Desa Baturagung.
Dampak terparah dialami RT 1 dan RT 2 RW 4 Dusun Mintreng. Empat tanggul Sungai Tuntang yang jebol menerjang rumah-rumah warga di dua RT itu.
Pantauan Murianews.com, Sabtu (25/1/2025) sore, akses jalan ke arah desa sebelahnya, Desa Ringinkidul, Kecamatan Gubug, sama sekali tak bisa dilewati. Jalan dipenuhi dengan reruntuhan rumah dan material lumpur.
Desa Ringinkidul sendiri juga ikut terdampak banjir akibat tanggul jebol di Baturagung. Jalanan dan rumah di desa itu tergenang hingga selutut orang dewasa.
Akses lainnya, dari Desa Tambakan, Kecamatan Gubug, sebagian jalan juga masih tergenang banjir. Akses utama kini pun hanya dari arah Desa Gubug.
Rusak Diberbagai Sisi...
Banyak rumah tampak rusak di berbagai sisi. Di halaman dan bahkan di dalam rumah-rumah itu juga tampak ada banyak sampah akar-akar pohon hingga tumpukan lumpur.
Tak hanya rumah yang berbahan papan, rumah-rumah tembok pun terdampak banjir cukup parah. Terutama yang berada persis di titik jebolan tanggul.
Banjir yang datang kedua kalinya, Sabtu (25/1/2025) kemarin memang membikin kondisi rumah-rumah makin parah.
Sebab, tanggul yang jebol pada Selasa (21/1/2025) belum sepenuhnya diperbaiki, air bah datang lagi.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak seorang polisi dengan didampingi warga atau perangkat desa setempat berkeliling mengumumkan bakal terjadi banjir susulan. Sebab, arus deras Sungai Tuntang sudah muncul di daerah hulu.
Warga diimbau untuk mengungsi. Warga pun kemudian ke tempat pengungsian di balai desa dan masjid desa setempat.
Hingga Minggu (26/1/2025) pagi ini, dalam catatan BPBD masih terdapat 182 pengungsi dari 55 keluarga di Desa Baturagung.
Mengungsi Lebih Lama...
Mereka diperkirakan akan mengungsi lebih lama, apalagi bagi mereka yang rumahnya hanyut. Tidak semuanya punya keluarga yang bisa ditumpangi.
Kepala Desa Baturagung Mubasir menjelaskan, total ada sekitar 200 rumah terdampak dengan belasan di antaranya hanyut terbawa air bah. Sepengetahuannya, banjir kali ini terparah dalam sejarah Baturagung.
Dia pun berharap instansi terkait, baik dari pemerintah daerah, provinsi atau bahkan pusat dapat membantu warga.
”Kami tentu sangat berharap ada bantuan dari selueuh pihak terkait untuk membantu warga,” katanya.
Editor: Zulkifli Fahmi