Kamis, 20 November 2025

Dijelaskannya, dapur umum yang dibangunnya itu akan mampu memproduksi 3.000 hingga 4.000 porsi makanan setiap hari. Jumlah itu bisa mencukupi kebutuhan satu titik layanan dalam radius lima kilometer, termasuk sekolah-sekolah dalam program MBG.

Pihaknya juga telah melalui berbagai tahapan mulai dari pendaftaran, pengumpulan dokumen, verifikasi, hingga tahap perjanjian kerja sama (PKS). Setiap tahapan memiliki masa tunggu tersendiri. Namun, bila semua persyaratan telah sesuai dengan juknis, maka prosesnya bisa berjalan lebih cepat.

"Sebaliknya, jika masih ada kekurangan, maka perlu dilakukan revisi. BGN menerapkan standar yang sangat ketat. Calon dapur mitra harus benar-benar memenuhi spesifikasi mereka karena ini adalah program prioritas nasional dari Presiden,” tambahnya.

Untung menegaskan, selama proses pendaftaran, BGN tidak memungut biaya apa pun. Seluruh anggaran yang dikumpulkan, murni digunakan untuk kebutuhan pembangunan dapur umum mandiri, termasuk gedung, perlengkapan, dan peralatan.

Untung menyebut, rencana pembangunan dapur umum MBG ini telah dimulai sejak 27 Desember 2024 lalu. Kemudian proses pendaftaran berlangsung pada Januari 2025, dilanjutkan dengan kelengkapan dokumen pada Februari.

"Revisi pada Maret, dan kini mereka menunggu arahan selanjutnya dari BGN di bulan April ini," tandasnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler